SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA — Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan siap menanggung risiko atas keputusannya, semasa menjadi Direktur Utama PLN yang saat ini tengah disoroti.

Dahlan mengatakan ketidakhadirannya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, karena sudah dijadwalkan ke Jambi.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

“Kalau keputusan saya itu salah. Artinya tetap menghidupkan listrik untuk Jakarta meski menggunakan BBM, saya harus berani menanggung risikonya,” kata Dahlan menjawab pertanyaan wartawan di Istana Presiden, Kamis (25/10/2012).

Terkait dengan temuan BPK, Dahlan mengatakan lembaga tersebut tidak menyalahkan PLN yang pernah dipimpinnya.

Ketika itu, jelasnya, PLN tidak mendapatkan gas seperti yang dijanjikan sehingga dirinya dihadapkan pada dua pilihan, yaitu memadamkan listrik Jakarta atau menggunakan BBM.

“Sebagai Dirut PLN [ketika itu] tidak mungkin saya mematikan listrik Jakarta, itu padamnya tidak hanya satu dua hari, bisa setahun. Kalau itu salah, saya harus berani menanggung risikonya, masuk penjara pun saya jalani dengan seikhlasnya, karena jadi pemimpin tidak boleh hanya mau jabatannya, tapi mau dengan risikonya,” kata Dahlan.

Seperti diketahui hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menunjukkan bahwa PLN kehilangan kesempatan melakukan penghematan biaya bahan bakar sebesar Rp17 triliun pada 2009 dan Rp19,7 triliun pada 2010, sehingga total mencapai sekitar Rp37 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya