SOLOPOS.COM - Dahlan Iskan (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

Dahlan Iskan (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

JAKARTA--Mantan direktur utama PT PLN Persero, Dahlan Iskan mengungkapkan inefisiensi yang terjadi di PLN senilai Rp37,6 triliun bukan korupsi, tetapi terjadi karena masalah ketersediaan gas sehingga memakai solar yang cukup mahal.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

“BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) menyebutkan penyebab inefisiensi tersebut bukan karena korupsi tapi karena soal ketersediaan gas yang sedikit sehingga PLN menggunakan solar yang mahal,” kata Dahlan saat menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR-RI di Jakarta, Selasa (13/11/2012).

Dahlan menambahkan, kebutuhan gas untuk PLN pada delapan pembangkit tidak terpenuhi sehingga perusahaan menggunakan BBM. Bila diabaikan, maka sebagian besar masyarakat DKI Jakarta ketika itu akan mengalami pemadaman listrik.

Dalam laporan hasil pemeriksaan BPK RI No. 30/Auditama VII/PDTT/09/2011 tertanggal 16 September 2011, BPK menemukan dugaan kerugian negara di delapan pembangkit listrik pada periode 2009-2011 sebesar Rp37,6 triliun, yang diakibatkan penggunaan BBM untuk pembangkit listrik PLN yang seharusnya menggunakan gas.

Untuk diketahui, setelah dua kali tidak hadir atas undangan Komisi VII DPR-RI, Dahlan datang ke gedung DPR pukul 09:55 WIB dengan menggunakan mobil listrik buatan Dasep Ahmadi berwarna hijau.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI Effendi Simbolon menuturkan, DPR mengadakan RDP di saat reses karena mengingat pentingnya klarifikasi dari mantan dirut PLN itu sekaligus untuk menindaklanjuti temuan BPK.

Effendi memberikan apresiasi kepada Dahlan karena sudah memberikan kesimpulan-kesimpulan atas temuan BPK tersebut.

“Wah hebat sekali Pak, kita saja yang juga diberikan soal hasil temuan BPK yang tebal itu belum melakukan kesimpulan-kesimpulannya. Tapi Pak Menteri sudah memberikan kesimpulan dari hasil temuan BPK tersebut soal inefisiensi PLN,” ujar Effendi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya