SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak-anak Indonesia. (freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Angka kematian bayi dan anak bawah lima tahun (balita) di Indonesia telah mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 1990 hingga tahun 2003. Namun pada sepuluh tahun terakhir, penurunan tersebut mengalami kelambatan.

Angka kematian neonatal memiliki angka yang lebih besar dari angka kematian anak balita dan bayi. Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa penurunan angka kematian bayi di Indonesia hampir mencapai 90 persen dalam rentang periode tahun 1971-2022.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Dilansir dari unicef.org yang diakses pada Senin (24/7/2023), 1 dari 30 anak meninggal sebelum mencapai usia lima tahun. Rentangnya, 1 dari 10 anak di beberapa kabupaten di Indonesia bagian timur.

Bayi yang baru lahir sangat rentan meninggal. Dengan perkiraan mencapai 50 persen dari semua kematian pada tahun pertama kehidupan dan 75 persen kematiannya terjadi pada tahun pertama kehidupan.

Bersumber dari UNICEF, penyebab utama kematian pada anak usia dini adalah pneumonia dengan besar kasus mencapai 36 persen, penyakit bawaan dengan kasus 13 persen, dan diare dengan kasus sebanyak 10 persen. Selain itu ada komplikasi neonatal, cedera, campak, dan malaria.

Beberapa anak juga harus menghadapi risiko berupa kondisi lingkungan yang buruk. Di antaranya seperti dampak yang diakibatkan dari hampir 30 juta orang masih melakukan buang air besar di sembarang tempat dan prevalensi malaria yang tinggi di beberapa daerah. Dampak dari ibu yang terkena HIV juga menjadi salah satu penyebab angka kematian anak.

Badan Pusat Statistik (BPS) RI menyebutkan bahwa pada hasil Long Form (LF) SP2020, Indonesia memiliki rata-rata 2,98 persen kasus angka kematian anak. Pada angka kematian anak balita, ada 19,8 persen kasus dan 16,85 persen kasus kematian bayi.

Berikut lima provinsi yang memiliki angka kematian anak paling banyak di Indonesia.

1. Papua

Provinsi Papua menjadi provinsi yang paling banyak memiliki kasus kematian pada anak di Indonesia. Angka kematian anak di Provinsi Papua mencapai 10,88 persen sebagaimana data yang dilaporkan oleh BPS dari LF SP2020. Kabupaten Nduga menjadi kabupaten dengan angka kematian anak paling tinggi di Provinsi Papua yaitu sebesar 19,14 persen.

Angka kematian anak balita di Provinsi Papua mencapai 49,04 persen dan Kabupaten Nduga merupakan kabupaten yang paling tinggi. Angka kematian anak balita di Kabupaten Nduga mencapai 75,83 persen. Selain itu, angka kematian bayi di Provinsi Papua ada sebanyak 38,17 persen.

2. Papua Barat

Provinsi yang memiliki angka kematian anak paling tinggi nomor 2 di Indonesie adalah Provinsi Papua Barat. Menurut data BPS dari LF SP2020, Provinsi Papua Barat memiliki 10,17 persen kasus kematian anak. Kabupaten Sorong Selatan menjadi kabupaten dengan Angka kematian anak paling tinggi di Provinsi Papua Barat, yaitu sebesar 15,96 persen.

Angka kematian anak balita di Provinsi Papua Barat mencapai 47,23 persen. Kabupaten Tambrauw dan Kabupaten Maybrat menjadi kabupaten dengan angka kematian anak balita paling tinggi di Papua Barat, yaitu 71,14 persen. Selain itu, angka kematian bayi di Provinsi Papua Barat sebesar 37,06 persen.

3. Maluku

Provinsi Maluku menduduki provinsi nomor 3 yang memiliki angka kematian anak paling tinggi di Indonesia. Menurut BPS dari hasil LF SP2020, Provinsi Maluku memiliki 6,72 persen kasus kematian anak. Kabupaten Seram Bagian Timur menjadi kabupaten yang memiliki angka kematian anak tertinggi di Provinsi Maluku, yaitu sebanyak 10,82 persen.

Angka kematian anak balita di Provinsi Maluku mencapai 36,54 persen. Kabupaten Seram Bagian Timur menjadi kabupaten yang memiliki angka kematian anak balita paling tinggi di Provinsi Maluku, yaitu sebesar 50,49 persen. Selain itu, angka kematian bayi di Provinsi Maluku sebesar 29,82 persen.

4. Gorontalo

Posisi ke-4 dengan angka kematian anak paling tinggi di Indonesia diduduki oleh Provinsi Gorontalo. Menurut data BPS dari hasil LF SP2020, Provinsi Gorontalo memiliki 6,39 persen kasus kematian anak. Kabupaten Pohuwato menjadi kabupaten dengan angka kematian anak tertinggi di Provinsi Gorontalo, yaitu sebesar 8,44 persen.

Angka Kematian anak balita di Provinsi Gorontalo mencapai 35,85 persen. Kabupaten Pohuwato menjadi kabupaten yang memiliki angka kematian anak balita paling tinggi di Provinsi Gorontalo, yaitu sebesar 42,96 persen. Selain itu, angka kematian bayi di Provinsi Gorontalo sebesar 29,47 persen.

5. Sulawesi Barat

Provinsi Sulawesi Barat masuk dalam provinsi yang memiliki angka kematian anak paling tinggi di Indonesia pada urutan nomor 5. Menurut data BPS dari hasil LF SP2020, Provinsi Sulawesi Barat memiliki 6,28 persen kasus kematian anak. Kabupaten Mamuju Tengah menjadi Kabupaten yang memiliki angka kematian anak paling tinggi di Provinsi Sulawesi Barat, yaitu sebesar 7,96 persen.

Angka kematian anak balita di Provinsi Sulawesi Barat mencapai 35,49 persen. Kabupaten Mamuju Tengah menjadi kabupaten dengan angka kematian anak balita paling tinggi di Provinsi Sulawesi Barat, yaitu sebesar 41,43 persen. Selain itu, angka kematian bayi di Sulawesi Barat mencapai 29,21 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya