Solopos.com, JAKARTA — Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam debat perdana capres di Kantor KPU Pusat, Jakarta, Selasa (12/12/2023) malam sempat menanyakan soal 13 aktivis yang hilang di tahun 1998.
Melansir laman Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), dikutip Kamis (14/12/2023), pada sesi tanya jawab di segmen kelima, Ganjar sempat menanyakan komitmen Prabowo Subianto dalam penuntasan kasus Penghilangan Aktivis 1997/1998.
Utamanya berkaitan dengan komitmen Prabowo dalam menjalankan rekomendasi Pansus DPR RI tahun 2009 kepada Presiden untuk membentuk pengadilan HAM.
Kemudian, menemukan 13 korban penghilangan paksa pada 1997-1998, pemulihan dan kompensasi pada korban pelanggaran HAM berat.
Kemudian, menemukan 13 korban penghilangan paksa pada 1997-1998, pemulihan dan kompensasi pada korban pelanggaran HAM berat.
Serta, meratifikasi Konvensi Anti-Penghilangan Paksa termasuk berkaitan dengan pencarian 13 korban penghilangan paksa agar mereka ditemukan sehingga ibu dari para korban yang selama ini menanti kejelasan soal anaknya.
“Kalau bapak ada di situ apakah akan membuat pengadilan HAM dan membereskan rekomendasi DPR?,” tanya Ganjar.
“Di luar sana menunggu banyak ibu-ibu. Apakah bapak bisa membantu menemukan di mana kuburnya yang hilang agar mereka bisa berziarah?,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Prabowo lantas mengatakan bahwa persoalan HAM seharusnya ditangani oleh cawapres Ganjar, yakni Mahfud MD selaku Menko Polhukam.
“Masalah HAM ini ditangani justru oleh wakil presiden Anda,” tegas Prabowo. Menurutnya, pembahasan tentang HAM ini selalu diulang setiap Pilpres.
“Jadi apalagi yang mau ditanya kepada saya? Saya sudah jawab berkali-kali. Ada rekam jejak digitalnya. Saya sudah jawab berkali-kali tiap lima tahun. Kalau polling saya naik ditanya lagi soal itu,” tandasnya.
Berikut daftar 13 aktivis yang hilang pada 1997 hingga 1998 melansir laman Kontras: