SOLOPOS.COM - Mendagri Tito Karnavian keluar dari Loji Gandrung bersama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, seusai mengadakan pertemuan tertutup, Minggu (31/10/2021). (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Menteri Dalam Negeri atau Mendagri, Tito Karnavian, memberi warning kepada aparatur sipil negara (ASN) yang mengabaikan aturan terkait penghapusan cuti bersama selama Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Ditemui wartawan di Kota Solo, Minggu (31/10/2021), Tito menekankan pentingnya konsistensi dan kedisiplinan semua pihak jelang Nataru.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Menurut Tito, bila ditemukan adanya ASN yang melanggar aturan selama Nataru, sudah selayaknya diberi sanksi. “Prinsipnya bila ada pelanggaran hukum ya kita tegakkan,” urainya. Seperti diketahui, pemerintah menghapus cuti bersama di masa Nataru. Kebijakan itu diambil untuk mencegah terjadinya gelombang III Covid-19 di Tanah Air.

Tito menilai daerah-daerah yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 mendapat pendekatan khusus percepatan vaksinasi.

Baca Juga: Viral, Begini Pengakuan Sopir BST Solo Tolong Penumpang Tunanetra

“Kita harus konsisten. Makanya kami terus bergerak setiap pekan. Daerah-daerah yang kami lihat agak naik [angka kasus Covid-19 nya], cepat diturunin, vaksinasi dipercepat. Semua strategi seperti itu di bawah kepemimpinan Bapak Presiden [Jokowi],” kata eks Kapolri tersebut.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri atau Mendagri, Tito Karnavian, temui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Loji Gandrung Jl Slamet Riyadi, Solo, Minggu (31/10/2021). Pertemuan itu berlangsung tertutup.

Sekeluar dari ruang pertemuan, Tito menyempatkan melayani wawancara dengan wartawan. Ia mengatakan kunjungannya ke Loji  Gandrung hari itu sekalian mampir sebelum esok harinya menghadiri agenda di DIY. Dalam pertemuan dengan Gibran, Tito membahas mengenai perkembangan penanganan Covid-19.

Ia mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara di dunia dengan risiko penularan Covid-19 dengan kategori rendah atau low. Hal itu berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat yang dipublikasikan tiga hari lalu.

“Kita dari catatan tiga hari lalu US CDC termasuk negara yang sangat sedikit sekali yang warnanya kuning, artinya aman, low, levelnya low. Sama dengan Tiongkok dan beberapa negara lain. Kita negara besar bisa low itu sudah hebat sekali,” ujarnya, Minggu (31/10/2021).

Baca Juga: Hampir Selesai, Warga Eks HP 16 Semanggi Solo Segera Tempati Rumah Baru

Tito lantas membandingkan status pandemi Covid-19 di Indonesia dengan Amerika Serika yang masih kategori high, ada yang moderat, serta very high. Begitu juga di Inggris yang statusnya kategori very high. Tapi ia meminta bangsa Indonesia tidak lantas bereuforia.

Sebab bagaimana pun kondisi pandemi Covid-19 di Tanah Air masih ada potensi terjadinya gelombang III lonjakan kasus Covid-19. Apalagi beberapa negara di sekitar Indonesia, seperti Malaysia, Singapura, dan Australia, sedang mengalami peningkatan jumlah kasus Covid-19 sekarang ini.

Fenomena peningkatan kasus Covid-19 juga terjadi di negara maju seperti Jepang. “Bahkan negara-negara maju sekelas Jepang, Korea, Inggris, Amerika, semuanya naik. Nah oleh karena itu, sekali lagi kita jangan lengah. Kita harus pertahankan level kita sekarang ini,” sambung Mendagri seusai temui Gibran di Loji Gandrung, Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya