SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Semarang–
Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo khawatir cuaca ektrim yang melanda wilayah ini akan berdampak terhadap ketersediaan pangan beberapa waktu ke depan.

“Hujan diperkirakan sudah tidak akan turun di beberapa wilayah mulai April 2010 mendatang, seperti daerah Blora, Grobogan, Sragen, serta Wonogiri,” kata gubernur usai rapat koordinasi Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Tengah di Semarang, Rabu.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Menurut dia, ketersediaan cadangan air dikhawatirkan akan mempengaruhi pola tanah serta hasil panen sektor pertanian di provinsi ini.

Cuaca ekstrim yang terjadi ini, lanjut dia, berpotensi menyebabkan kemarau panjang, sehingga berpengaruh terhadap ketersediaan pangan.

“Waspadai pola tanam, jangan terjebak seolah-olah masih ada cukup air untuk musim tanam selanjutnya,” katanya.

Gubernur mengaku sedikit pesimistis dengan target pencapaian pangan tahun ini akibat cuaca ekstrim. Meski demikian, lanjut dia, berbagai berbagai langkah sudah dan sedang dilakukan untuk mengantisipasi masalah ini.

Ia mengharapkan para petani memperhatikan pola tanam dan efisien dalam menggunakan cadangan air.

Ia meminta pintu air seluruh waduk di Jawa Tengah segera ditutup, meski debit airnya masih belum mencapai batas normal yang ditetapkan.

“Distribusi air harus ditata dan dilakukan secara cermat. Pintu-pintu air waduk harus segara ditutup, meski debit airnya belum mencapai batas normal,” katanya.

Ia menuturkan, faktor cuaca ekstrim ini menjadi salah satu kendala yang dihadapi pemerintah provinsi dalam mencapai berbagai target pembangunan tahun 2010 ini.

ant/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya