SOLOPOS.COM - Ilustrasi sejumlah perahu nelayan ditambatkan (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Ilustrasi, Sejumlah perahu nelayan ditambatkan (JIBI/SOLOPOS/Antara)

INDRAMAYU– Ribuan nelayan di pantai utara (pantura) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengaku semakin sulit menentukan titik pencarian ikan di laut utara Jawa sehingga hasil tangkapan mereka tidak sebanding dengan modal melaut.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Manajer tempat pelelangan ikan (TPI) di Glayem Kabupaten Indramayu, Dedy Aryanto di Indramayu, Senin (6/8/2012), mengatakan hasil tangkapan nelayan di pantura menurun setelah cuaca buruk terus melanda laut Jawa, ribuan nelayan Indramayu kesulitan menentukan titik pencarian ikan.

Menurut dia, kesulitan menentukan titik pencarian ikan hasil tangkapan nelayan berkurang, mereka mengeluh karena sering merugi akibat biaya melaut tinggi, sedangkan hasil tangkapannya sedikit, meskipun mereka keluar dari jalur biasa tetap merugi, akibatnya hanya sebagian nelayan yang melaut.

“Biaya melaut untuk nelayan tradisonal ukuran perahu standar membutuhkan sekitar Rp500.000, kini hasil tangkapan mereka sulit ditentukan, sehingga merugi,” katanya.

Riswanto, nelayan setempat mengaku, sudah lima kali mencoba melaut mencari ikan, namun sulit menentukan titik tangkap ikan di laut Jawa, sebelumnya masih mudah mendapatkan ikan, tetapi kini jaraknya semakin jauh ditambah perbekalan semakin mahal, sedang pendapatan ikan tetap rendah.

“Setelah angin kencang terus melanda laut utara Jawa, ikan di perairan tersebut semakin jarang ditemukan, dampaknya nelayan selalu merugi akibat mahalnya biaya perbekalan mereka,” katanya.

Ia mengatakan, jika kondisinya terus seperti ini, ribuan nelayan di pantura Kabupaten Indramayu terancam tidak bisa mencari nafkah, karena setiap mereka berangkat selalu menyisakan utang kepada tengkulak, harapannya tangkapan ikan untuk menutupi kerugian, tetapi ternyata tidak demikian.

Sementara itu, Jalil nelayan di Cirebon mengaku, pencarian ikan di laut utara Jawa semakin sulit, perahu sederhana ukuran standar tidak mampu berlayar jauh, karena perbekalan terbatas. “Hasil tangkapan ikan menurun akibat nelayan kesulitan menentukan arah pencarian ikan, kini hanya sebagian nelayan yang berani melaut, sehingga pasokan ikan berkurang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya