SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Garut–
Pertimbangan  kondisi cuaca disertai hujan deras dan turunnya kabut tebal,  pencarian korban yang tertimbun dan tergerus tanah longsor di Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dihentikan sementara.

Asep(19), warga desa Talagawangi Pakenjeng itu hingga mulai dihentikannya upaya pencarian, Sabtu sore, telah menghilang selama 26 jam semenjak ia bersama dua warga lainnya tertimbun longsoran tanah dan batu saat menjaring ikan di kolam, kata Camat Pakenjeng, Jajat Darajat, Sabtu.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Sedangkan Adam(21), salah satu dari dua warga desa Talagawangi di kecamatan Pakenjeng Garut, yang tertimbun dan tergerus tanah longsor tersebut telah ditemukan hari ini, dalam kondisi hanyut terbawa aliran sungai Cikandang sejauh 60 km.

Korban berhasil ditemukan tewas dengan wajah yang sangat sulit dikenali, di kampung Jayabaya kecamatan Mekarmuti namun dipastikan atas nama Adam yang sehari-harinya sebagai petani.

Selama sekitar 16 jam, korban dihanyutkan derasnya alirtan sungai tersebut, yang sebelumnya tergerus tanah longsor dan banjir lumpur bersama rekannya, Asep(19), seorang warga lainnya atas nama Wawan(9) berhasil menyelamatkan diri kendati wajahnya banyak mengalami luka memar sehingga masih dalam perawatan para medis,

Bencana alam tersebut, diakibatkan hujan deras disertai angin kencang, Jumat (29/1) sejak pukul 15.00 WIB, yang juga menyebabkan banyak areal persawahan di dusun Awicandi menjadi porak-poranda, bahkan jalan raya provinsi di kampung Halimun desa Jatiwangi Pakenjeng sempat lumpuh total akibat tertutup longsoran tanah dari tebing.

Camat Jaja Darajat juga mengemukakan, berbagai kalangan aparat pemerintahan Pakenjeng termasuk unsur TNI dan kepolisian setempat, akan kembali melakukan pencarian korban Asep pada Minggu pagi (31/1) antara lain dengan menyisir seluruh lekukan aliran sungai Cikandang termasuk pada setiap tumpukan tanah longsoran tebing.

Kondisi cuaca sore ini, sangat buruk disertai kabut turun mengakibatkan daya pandang sangat terbatas mulai dari hamparan persawahan hingga ke setiap lokasi yang dicurigai atau diduga korban Asep berada, katanya.

Diperparah dinginnya suhu udara hingga mencapai 15 derajat Celsius, disertai hujan deras serta kilatan halilintar seputar wilayah kecamatan Pakenjeng, yang sarat perbukitan serta hutan rimba campuran.

Sementara itu, kondisi kedua orang tua korban bersama sanak saudaranya masih dirundung kegelisahan serta duka memikirkan kondisi korban yang masih misteri, ungkap camat setempat itu.

ant/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya