SOLOPOS.COM - Ilustrasi daging sapi (Kelik Taryono/JIBI/Bisnis)

Harianjogja.com, JOGJA-Agar daging sapi yang akan dikonsumsi tetap aman, sehat dan halal, sebelum membeli perhatikan ciri-ciri daging tersebut.

Urat Lehet Sapi
Kepala Dinas Peternakan Gunungkidul Krisna Berlian mengatakan urat hewan ternak yang sehat saat disembelih dan menjadi bangkai berbeda. Pembeli dan penjual daging dapat memperhatikan aspek ini dari bagian leher ternak.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

“Kalau masih berbentuk hewan utuh akan lebih mudah. Karena, kalau disembelih dalam keadaan sehat maka tiga saluran urat di sekitar leher akan merenggang. Tapi, kalau disembelih dalam keadaan mati, maka urat-uratnya tetap,” papar dia, Senin (30/6/2014).

Sertifikat Lolos Uji Karantina
Krisna mengatakan setiap daerah memiliki pusat kesehatan hewan. Tempat ini menjadi wadah bagi tenaga kesehatan memantau kesehatan hewan ternak. Dari rekomendasi pusat kesehatan hewan ini, Dinas Peternakan Gunungkidul mengeluarkan sertifikasi lolos uji karantina. Adapun di Gunungkidul ada 11 pusat kesehatan hewan yang tersebar.

Perhatikan Harga
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperai Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindagkop ESDM), Siwi Iriyani meminta masyarakat untuk waspada dengan daging yang beredar di pasaran. Jangan sampai, karena kurang ketelitian dalam membeli justru mendapatkan daging konsumsi yang tidak halal.

“Caranya, sebelum membeli daging diharapkan masyarakat bisa dimemahami ciri-ciri daging segar dan sehat. Untuk itu, warga harus tetap waspada terhadap tawaran daging dengan harga murah. Kewaspadaan itu perlu. Apakah daging yang dibeli sehat atau malah daging glonggongan,” imbaunya.

Teliti Fisik Daging
Siti Mulyani, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Stan, Maguwoharjo mengatakan dari berbagai peredaran daging sapi ilegal, daging sapi glonggongan kerap menakutkan warga. Adapun untuk mengetahui daging itu sehat atau tidak dapat diperhatikan dari bentuk fisik barang.

“Kalau daging glonggongan itu kan terlalu basah, jadi kalau digantung begitu saja airnya menetes,” kata Siti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya