SOLOPOS.COM - Ilustrasi Jajanan Ciki Ngebul atau Bernitrogen (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA–Pada awal tahun ini, Indonesia kembali digegerkan dengan temuan kasus anak diduga keracunan nitrogen di Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar).  Anak tersebut mengeluhkan beberapa gejala setelah mengonsumsi jajanan yang dicampur dengan nitrogen atau ciki ngebul.

Biasanya, jajanan ini disajikan dalam cangkir dan dimakan dengan tusuk sate atau alat lain yang serupa. Lalu, saat makanan dikunyah, hawa dingin akan terhirup. Ketika mengembuskan napasnya, penikmat mengeluarkan asap. Hal ini sering disebut dengan efek napas naga atau dikenal dengan dragon’s breath yang membuat makanan terlihat menyenangkan.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Makanan dengan nitrogen sangat populer, di mana suguhan tersebut biasa dijual di mal, food court hingga kios-kios. Kini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan edaran meminta dinas kesehatan (dinkes) provinsi dan kabupaten/kota serta rumah sakit mewaspadai jika ada kasus keracunan pangan akibat jajanan ciki ngebul.

Lantas, sebenarnya apakah ciki ngebul yang merupakan jajanan bercampur nitrogen cair aman dikonsumsi masyarakat atau tidak? Apa saja potensi yang akan ditimbulkan ketika seseorang mengonsumsi jajanan tersebut?

Kita perlu mengenal dulu apa itu nitrogen cair. Melansir dari Team Medical Supplies, nitrogen cair persis seperti namanya, nitrogen yang direduksi menjadi bentuk cair menghasilkan suhu yang sangat dingin mencapai minus 200 derajat Celcius. Nitrogen cair umumnya digunakan dalam prosedur medis, seperti kriopreservasi sumsum tulang, embrio awal, dan obat-obatan.

Kebanyakan orang akan mengetahuinya melalui dermatologi, tetapi karena fitur supercool dari nitrogen cair sering digunakan untuk membekukan pertumbuhan jinak, prakanker dan kanker kulit, diterapkan secara umum melalui tabung semprot atau melalui kapas.

Nitrogen cair juga kerap digunakan untuk eksperimen sains dalam membuat reaksi kimia untuk menunjukkan kualitas dingin yang ekstrem.

Di industri makanan global nitrogen cair telah digunakan sejak 1800-an untuk membekukan produk makanan dan mengawetkannya dengan cepat.  Bahkan, dengan karakteristiknya yang tak berwarna dan tak berbau dan bisa membuka pembekuan menjadi lebih cepat, sehingga cairan ini biasa digunakan untuk membuat es krim.

Namun, kini banyak restoran yang menjadikan hal tersebut inspirasi dalam membuat inovasi dengan memperkenalkan sains ke dalam sajian hidangan yang mereka tawarkan, mulai dari koktail hingga sereal anak-anak. Masyarakat Indonesia mengenalnya dengan ciki ngebul.

Hal ini untuk menciptakan semacam asap seperti awan putih yang menambah kesan dramatis yang menarik perhatian banyak orang.

 

Bahaya Nitrogen Cair

Ketika orang mendengar ada bahaya menelan makanan atau minuman tertentu, sebagian besar akan langsung curiga itu beracun, tetapi tidak demikian halnya dengan nitrogen cair.

Bahayanya terletak pada suhu yang sangat rendah. Rasa dingin tersebut dapat menimbulkan efek terbakar yang dapat menyebabkan luka serius pada kulit atau organ dalam anak jika dikonsumsi atau ditangani dengan tidak tepat.

Bahkan, menghirup nitrogen cair dapat menyebabkan kesulitan bernapas karena paru-paru berjuang melawan sengatan dingin, terutama bagi penderita asma, karena akan terjadi penyempitan saluran napas.

Dalam konteks ciki ngebul, biasanya orang menikmatinya untuk mendapatkan sensasi seperti napas naga. Itu diperoleh saat penikmat mengembuskan napas saat mengonsumsi ciki ngebul.

 

Nitrogen Cair Tak Bagus untuk Kesehatan

Sesuai dengan anjuran Food and Drug Administration (FDA) AS, makanan yang disiapkan dengan nitrogen cair tidak baik untuk kesehatan. Menurut FDA, mengonsumsi makanan dengan nitrogen cair dapat menyebabkan cedera serius, termasuk kerusakan organ dalam.

Dalam peringatannya, FDA mengatakan dengan menghirup uap yang dikeluarkan saat ada nitrogen cair ke dalamnya, bahkan setelah nitrogen menguap, dapat menyebabkan seseorang kesulitan bernapas, terutama pada penderita asma.

“Nitrogen cair menghancurkan lapisan halus saluran udara paru-paru. Ini sangat berbahaya bagi penderita asma. Kita harus mengajari anak-anak kita bahwa satu-satunya hal yang harus mereka hirup adalah obat yang diresepkan dan udara bersih murni,” kata Norman Edelman, M.D., Penasihat Ilmiah Senior Asosiasi Paru-Paru Amerika dilansir Bisnis.com dari American Lung Association, Jumat (6/1/2023).

Menurut ahli makanan, nitrogen cair bisa menjadi  aman jika menggunakan teknik dengan benar. Saat ini, tidak ada batasan bagi perusahaan perhotelan yang menyajikan nitrogen cair dengan produk mereka. Karena itu, jika Anda ataupun anak Anda memilih untuk mengonsumsinya, berhati-hatilah dan tunggulah sampai efek asap itu hilang.

Jangan menyentuh area wadah jananan dan gunakan alat untuk mengambil jajanan, biarkan nitrogen menguap dan makan perlahan. Kalau tidak, jadilah bijak dan hindari tren semacam itu.

Berdasarkan laporan dari Washington Post, dalam makanan ataupun minuman, nitrogen cair harus diuapkan sepenuhnya sebelum dapat dikonsumsi dengan aman. Jika tidak, Anda atau anak Anda berisiko membuat mulut, kerongkongan, dan saluran naoas Anda terbakar parah, serta melubangi organ Anda secara fatal. Sebaiknya masyarakat berhati-hati dalam mengonsumsi ciki ngebul, terutama bagi anak-anak.



Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Bun, Ini Sederet Bahaya Jika Si Kecil Makan Jajanan ‘Chiki Ngebul’

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya