SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pemerintah China mengutuk keras penyanderaan di Manila, Filipina yang menewaskan delapan turis Hong Kong. Beijing pun mendesak Manila untuk memastikan keamanan warga China di negeri itu.

“Pemerintah China mengutuk keras kekejaman oleh pelaku penyanderaan, menyatakan dukacita mendalam kepada rekan-rekan Hong Kong yang menjadi korban dan menyampaikan simpati mendalam kepada keluarga yang berduka,” demikian pernyataan Kedutaan Besar (Kedubes) China.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

“Pemerintah China mendesak pemerintah Filipina untuk mengambil langkah-langkah konkret guna memastikan keselamatan dan keamanan warga negara China di Filipina,” demikian statemen Kedubes China seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (24/8).

Sebelumnya Presiden Filipina, Benigno Aquino mengatakan dirinya telah mengirimkan permintaan maaf kepada pemimpin eksekutif Hong Kong Donald Tsang atas apa yang telah terjadi. Dikatakan Aquino, dirinya telah memerintahkan Departemen Luar Negeri Filipina untuk memberikan bantuan apapun yang mungkin bagi para korban.

Drama penyanderaan di Manila berakhir pada Senin, (23/8) malam setelah berlangsung lebih dari 10 jam. Dalam insiden itu, delapan turis Hong Kong tewas dan tujuh orang lainnya terluka.

Pelaku penyanderaan adalah mantan kapten polisi yang dipecat, Rolando Mendoza. Pria berumur 55 tahun itu bersenjatakan senapan M-16. Mendoza menyandera bus itu dalam upayanya mendapatkan kembali pekerjaanya.

Secara total, 22 turis Hong Kong disandera bersama-sama tiga warga Filipina, masing-masing seorang pengemudi, seorang pemandu wisata dan seorang jurufoto.

dtc/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya