SOLOPOS.COM - Ilustrasi gagal ginjal akut misterius. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Agustina Maulani, seorang ibu rumah tangga di Jakarta kehilangan anaknya, Nadira yang berusia 15 tahun karena penyakit gagal ginjal akut misterius, beberapa hari lalu.

Awalnya Agustina membelikan anaknya sirop obat batuk paracetamol dari salah satu Puskesmas di Jakarta Selatan.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

“Saya memberinya obat setiap empat jam, karena demamnya tidak kunjung turun. Dia akan sembuh, tapi kemudian demam lagi. Akhirnya dia berhenti buang air kecil,” kata Agustina dikutip dari laman BBC, Senin (31/10/2022).

Nadira kemudian dibawa ke rumah sakit, tetapi tidak membaik. Hasil laboratorium menunjukkan dia memiliki kadar ureum dan kreatinin yang berlebihan.

Baca Juga: Waspada, Ini Gejala Pasien Gagal Ginjal Akut Menurut Dokter Ahli

Dia mengalami koma dan meninggal.

“Akhirnya dia meninggal dengan cepat. Dengan rasa sakit yang sangat mengerikan,” kata Agustina.

Nadira meninggal pada bulan Agustus. Pada bulan Oktober pihak berwenang mengatakan dia termasuk di antara gelombang anak-anak yang meninggal karena kondisi ginjal yang tidak dapat dijelaskan.

Baca Juga: Kunyit Dapat Gantikan Madu untuk Redakan Demam Anak

Gagal ginjal akut misterius diketahui tengah menjadi sorotan di Indonesia.

Setidaknya 157 anak meninggal dunia tahun ini karena ginjal akut dan komplikasi lain, yang diyakini disebabkan oleh obat-obatan yang terkontaminasi. Hampir semuanya berusia di bawah lima tahun.

Pemerintah kemudian melarang penjualan semua obat cair. Ini kemudian membatasi larangan pada sekitar 100 produk yang dicurigai menyebabkan anak-anak yang jatuh sakit.

Baca Juga: Waspada, Ini Gejala Pasien Gagal Ginjal Akut Menurut Dokter Ahli

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan jejak zat berbahaya etilen glikol, dietilen glikol dan etilen glikol butil eter telah ditemukan pada para korban.

Dietilen glikol dan etilena glikol biasanya digunakan dalam larutan antibeku untuk AC, lemari es dan freezer dan sebagai pelarut untuk banyak produk termasuk kosmetik pada konsentrasi yang sangat rendah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan mereka tidak pernah digunakan dalam obat-obatan.

Baca Juga: BPOM: Yarindo dan Unibebi Langgar Pidana Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut

“Dipastikan (cedera ginjal akut) disebabkan oleh zat (itu),” kata Budi Gunadi.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Agustina Kehilangan Putrinya Gara-Gara Obat Sirop Parasetamol”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya