SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Sebanyak 10.000 tentara dikerahkan ke jalan-jalan di Chili untuk mencegah aksi penjarahan pascagempa 8,8 SR yang mengguncang negeri itu. Pasukan juga dikerahkan untuk menerapkan jam malam.

Sejauh ini, total 723 orang telah dipastikan tewas akibat gempa tersebut. Namun masih banyak korban lainnya yang diperkirakan terkubur di reruntuhan bangunan atau terseret ke laut akibat tsunami yang terjadi setelah gempa.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Dua hari setelah bencana gempa pada Sabtu (27/2), Pemerintah Chili memberlakukan jam malam. Ini merupakan jam malam pertama yang diterapkan sejak kediktatoran Augusto Pinochet berakhir di Chili pada tahun 1990 silam.

Di hari pertama jam malam diberlakukan, sebanyak 160 orang ditangkap. Aturan jam malam diberlakukan mulai pukul 21.00 hingga pukul 06.00 waktu setempat. Di pantai Maule dan Biobio, pasukan Chili menembakkan gas air mata dan water cannon ke para penjarah.

“Saya ingin mengingatkan para kriminal untuk tidak cari masalah dengan pasukan bersenjata kami. Respons kami akan parah tapi tetap dalam konteks hukum,” Guillermo Ramirez, komandan militer wilayah Maule seperti dilansir Telegraph, Selasa (2/3).

ant/rei

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya