SOLOPOS.COM - Wakapolri Komjen Pol. Badrodin Haiti (JIBI/Dok)

Calon Kapolri baru yang diajukan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Badrodin Haiti, tak lepas dari sorotan soal rekening gendut.

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya membatalkan pelantikan calon Kapolri Komjen Budi Gunawan dan mengajukan nama Komjen Badrodin Haiti sebagai calon Kapolri baru.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Komjen Pol Badrodin Haiti sempat disoroti pada 2010 lalu. Saat dicalonkan menjadi Calon Kapolri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2013 lalu, Badrodin Haiti menjadi salah satu calon terkaya

Dilaporkan Antara, 27 Juli 2013, mengutip laporan di acch.kpk.co.id, Badrodin Haiti yang saat itu masih berpangkat Irjen menjadi terkaya dengan harta sebesar Rp5,8 miliar. Sedangkan Komjen Budi Gunawan saat itu memiliki kekayaan sebesar Rp 4,6 miliar.

Dilansir Detik, 17 Januari 2015 Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Syafriadi Cut Ali, sempat meminta Komisi Pemberantasan Korupsi mengusut kasus dugaan kepemilikan rekening gendut pelaksana tugas Kepala Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Badrodin Haiti.

Menurut Syafriadi kasus rekening gendut yang pernah menjerat Badrodin tidak jauh berbeda dengan yang menjerat Budi Gunawan. Kasus itu sama-sama meledak pada 2010 dan telah diselidiki Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri. Bedanya, KPK melanjutkan pemeriksaan rekening milik Budi dan menetapkannya sebagai tersangka.

Seharusnya ujar Syafriadi, KPK juga melanjutkan penelusuran rekening gendut milik Badrodin. Bila memang KPK menganggap rekening Badrodin bersih, komisi antirasuah itu juga harus mengumumkan pada publik.

Kekayaan Badrodin Haiti

Menurut laporan majalah Tempo edisi 28 Juni 2010, Badrodin tercatat pernah membeli polis asuransi senilai Rp 1,1 miliar. Pada 2003-2004, ketika menjadi Kepala Kepolisian Kota Besar Medan, Badrodin menarik dana Rp 700 juta.

Ada pula setoran dana Rp 120-343 juta dengan underlying transaction yang tidak jelas. Lalu lintas uang ini dianggap tidak sesuai dengan profil Badrodin saat itu, yang gajinya hanya Rp 22 juta.

Kekayaan Badrodin selama enam tahun juga meningkat pesat. Menurut Laporan Harta Kekayaan Negara ke KPK, kekayaannya saat ini Rp8,2 miliar dan US$ 4.000. Sedangkan pada 2008, kekayaannya hanya Rp2,9 miliar dan US$ 4.000.

Kekayaannya itu berupa harta tidak bergerak yang terdiri atas 1 tanah dan bangunan di Depok dan 11 petak tanah yang tersebar di Bekasi, Pandeglang, Jakarta Selatan, Semarang, dan Depok. Totalnya mencapai Rp4,3 miliar.

Adapun alat transportasi milik Badrodin hanya dua mobil yakni Honda Accord dan Honda CR-V. Nilai dua mobil itu hanya Rp 500 juta. Harta bergerak lainnya berupa logam mulia dan batu mulia senilai Rp763 juta.

Badrodin juga gemar menginvestasikan kekayaannya dalam bentuk surat berharga senilai Rp2,215 miliar. Badrodin memiliki giro dan setara kas lainnya sebesar Rp683 juta. Meski punya harta banyak, Badrodin ternyata memiliki utang. Tercatat, utangnya sebesar Rp250 juta dalam bentuk pinjaman uang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya