SOLOPOS.COM - Joko Widodo (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Joko Widodo (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

JAKARTA–Adanya usulan dari pimpinan DPP PDIP untuk mengusung incumbent Fauzi Bowo alias Foke sebagai kandidat calon gubernur (Cagub) rupanya ditentang oleh pihak DPD PDIP DKI Jakarta.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Wakil Ketua DPD PDIP DKI Praseyto Edi Marsudi mengatakan pihaknya lebih memilih kader sendiri untuk diusung dalam Pilgub DKI, bukan dari luar yang hanya berkepentingan sesaat saja.

“Kader dari PDIP banyak yang berkompeten, mengingat masa lalu Foke rasanya tidak layak untuk diusung kembali dari PDIP,” tegasnya di Jakarta, Kamis (8/3).

Ia juga mengemukakan Foke tidak dipilihnya juga karena sudah melihat kinerjanya yang selama lima tahun terakhir. Selama periode kepemimpinnya, tidak banyak perubahan untuk DKI Jakarta. Foke juga terlihat hanya butuh saat diperlukan seperti pada pemilihan gubernur sekarang ini. “Setelah itu, partai pendukung yang mendukung dia akan ditinggalkanm,” tegasnya.

Alasan lainnya, Foke lebih memilih berpasangan dengan kader dari PKS. Tujuannya supaya bisa menang dalam satu putaran. Dengan model seperti itu, partai lain sesungguhnya hanya sebagai pelengkap untuk mendukung Foke.

PDIP juga tidak mendukung Foke karena proyek monorail yang dibangun untuk mengatasi kemacetan Jakarta tidak dilanjutkan oleh Foke. Malah dibiarkan terbengkalai. Padahal peletakan batu pertama proyek tersebut oleh mantan Presiden Megawati Soekarno Putri bersama mantan Gubernur DKI Sutiyoso. Dengan pembiaran tersebut maka Foke sama saja tidak menghormati Megawati yang juga Ketua Umum PDIP.

Alasan lainnya adalah kader-kader PDIP di enam wilayah di DKI Jakarta tidak mendukung Foke. Mereka sudah tidak percaya dengan janji-janji Foke. Meski demikian, ia menegaskan menyerahkan ke Ketua Umum untuk menentukan nama. “Kami serahkan ke Ketua Umum siapa yang dipilih. Kalau ibu Mega memilih atau memerintahkan mendukung Foke, kami harus mengikutinya,” ujar Prasetyo.

Berbicara sosok Joko Widodo atau yang biasa disapa Jokowi, Prasetyo menegaskan Jokowi lebih berpeluang untuk mendapat suara dari kader-kader di DKI karena Jokowi sendiri merupakan kader dari PDIP dibanding dengan Foke ataupun Nono.

“Jokowi jejak rekamnya bagus, dia populer dan juga berprestasi. Kalau boleh memilih kami lebih memilih Jokowi karena ia merupakan produk asli dari PDIP. Tetapi kembali lagi Ketua Umum yang menentukan,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya