SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang rupiah (Dwi Prasetya_JIBI_Bisnis)2

Solopos.com, JAKARTA — Cadangan devisa Indonesia per 31 Juli 2013 menjadi US$92,67 miliar setelah melorot US$5,33 miliar dibandingkan dengan posisi akhir Juni 2013 yang mencapai US$98,10 miliar. Kenyataan itu terungkap dalam laman resmi Bank Indonesia (BI), Kamis (15/8/2013).

BI menyebutkan penghitungan posisi cadangan devisa itu menggunakan konsep International Reserve and Foreign Currency Liquidity (IRFCL) atas dasar harga berlaku dengan format Official Reserve Asset (ORA). Konsep IRFCL hanya mencakup aset yang tergolong likuid dan penilaiannya menggunakan kurs yang berlaku pada saat akhir periode laporan.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Laporan Perkembangan Moneter BI itu juga menyebutkan jumlah uang primer Indonesia per 31 Juli 2013 mencapai Rp750,44 triliun. Jumlah tersebut antara lain terdiri atas uang kertas dan uang logam yang diedarkan senilai Rp473,52 triliun.

Sebelumnya, pada 28 Juni 2013, jumlah uang primer mencapai Rp691,68 triliun dan jumlah uang kertas dan uang logam yang diedarkan bernilai Rp413,49 triliun. Selain itu disebutkan pula saldo giro bank di BI per 31 Juli 2013 mencapai Rp235,41 triliun. Sebelumnya, pada 28 Juni 2013, saldo giro bank di BI mencapai Rp236,42 triliun.

Cadangan devisa merupakan posisi bersih aktiva luar negeri pemerintah dan bank-bank devisa, yang harus dipelihara untuk keperluan transaksi internasional. Devisa diperlukan untuk membiayai impor dan membayar utang luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya