SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA — Pemerintah menilai Indonesia cukup bertahan dengan cadangan Bahan Bakar Minyak (BBM) selama 21 hari. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Rudi Rubiandini mengatakan Indonesia tidak perlu menaikan atau menurunkan cadangan BBM. Dengan cadangan BBM selama 21 hari, Indonesia mampu bertahan.

“Tidak pakai menurunkan, sampai saat ini kita punya cadangan 21 hari, itu bertahan saja sudah syukur. Jadi jangan minta dinaikan atau diturunkan. Karena keduanya berisiko, yang satu ke uang yang satu ke security, itu masalah optimasi saja,” kata Rudi, Senin (7/1/2013).

Promosi Jangkau Level Grassroot, Pembiayaan Makro & Ultra Mikro BRI Capai Rp622,6 T

Indonesia memang memiliki target untuk mencapai elastisitas energi lebih kecil dari 1 pada 2025. Namun, lanjut Rudi, elastisitas energi kecil bisa dicapai bila memiliki cadangan energi yang besar. Sementara PT Pertamina (Persero) yang memiliki cadangan BBM selama 21 hari saja sudah menjerit minta dikurangi.

Pasalnya, semakin panjang cadangan, maka uang yang dikeluarkan juga akan semakin banyak. “Maka pertamina menjerit ingin memotong jadi seminggu saja karena itu kan dananya sekian miliar. Sekarang tinggal dipertimbangkan, mau kita secure elastisitasnya bagus tetapi ada uang diam lebih banyak atau uang yang diam lebih sedikit bisa dipakai untuk yang lain tapi kita punya security of energy pendek, itu cuma pilihan.”

Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan Pertamina sudah mengeluarkan anggaran pribadi sekitar US$2,6 miliar untuk bisa menghasilkan cadangan BBM untuk 20-21 hari.

Pihaknya tidak keberatan jika cadangan BBM ditingkatkan menjadi 33 hari. Namun yang paling penting siapa yang akan menanggung nantinya. “Tergantung dari kebaijakannya, pemerintah atau siapa yang akan nanggung, itu yang penting. Saat ini Pertamina punya cadangan 20-21 hari,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya