SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diminta berani menyatakan bahwa bailout Bank Century adalah tanggung jawabnya jika ia merasa kebijakan itu adalah murni dan bersih. Ini penting untuk menenangkan eskalasi reaksi masyarakat terhadap kebijakan yang menyedot uang negara sebesar Rp 6,7 triliun ini.

“Kalau ini merupakan kebijakan murni dan bersih, maka presiden sebagai kepala negara harus mengatakan ini adalah kebijakan negara, kebijakan pemerintah,” kata mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Adnan Buyung Nasution.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Hal itu dikatakan Buyung di sela-sela acara mimbar bebas memperingati 36 tahun peristiwa Malapetaka 15 Januari (Malari) dan 10 tahun berdirinya Indonesia Democracy Monitor (Indemo) di Hotel Nikko, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (15/1) malam.

“Yang menjadi kepala pemerintah adalah presiden harus berani mengatakan ini adalah tanggung jawab saya, karena ini semua adalah setahu dan seizin saya, saya pertanggungjawabkan,” imbuh Buyung.

Ditanya apakah untuk menjelaskan itu SBY harus dipanggil Pansus Angket Bank Century DPR, Buyung mengatakan tidak perlu. “Dalam pidato negara saja, tidak perlu dalam Pansus,” tegas Buyung yang mengaku datang ke acara sebagai aktivis.

Menurut Buyung, pernyataan SBY tersebut akan memberi kejelasan kepada masyarakat sehingga masyarakat tidak lagi menduga-duga dan mencari-cari otak di belakang semua ini.

“Siapa yang mendikte Sri Mulyani? Memaksakan kepada Sri Mulyani? Apalagi Sri Mulyani bilang saya ditipu. Ini makin parah keadaannya. Maka perlu leadership yang kuat untuk mengatakan bahwa siapa yang bertanggung jawab,” terang Buyung.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya