SOLOPOS.COM - Calon penumpang mengantre bus TransJakarta di halte sentral Harmoni, Jakarta, Jumat (27/12/2013). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana memperluas sejumlah selter TransJakarta diantaranya Koridor I (Blok M-Kota) dan Koridor VI (Ragunan-Dukuh Atas) untuk mencegah penumpukan penumpang seiring datangnya ratusan bus TransJakarta yang beroperasi akhir tahun ini dengan anggaran sebesar Rp 1,28 triliun. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Bus Transjakarta yang sering mengalami masalah hanya dijatah modal Rp500 miliar, jauh dari target Rp1 triliun.

Solopos.com, JAKARTA — Dalam draf Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara DKI 2016, PT Transportasi Jakarta (pengelola Transjakarta) menerima penyertaan modal pemerintah senilai Rp500 miliar. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan tak masalah jika nilai PMP untuk PT Transjakarta diperkecil dari target Rp1 triliun hingga tak bisa menambah jumlah bus.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

“Seharusnya mereka sampaikan kebutuhan bisnis mereka apa, masak harus saya mengurus teknis bisnisnya? Mereka evaluasi dulu manajemen internalnya,” tandas Ahok, Jumat (4/12/2015).

Ahok menambahkan, seharusnya PT Transjakarta memiliki program usaha yang strategis. Mantan Bupati Belitung Timur ini membandingkan, jika Damri saja bisa melakukan peminjaman modal di bank untuk pengembangan usaha, seharusnya Transjakarta juga bisa melakukan hal serupa. Dengan demikian perkembangan bisnis tak tergantung anggaran daerah.

“Transjakarta sudah dibentuk PT mirip dengan Damri. Seharusnya dia bisa meminjam dong? Masak harus saya jadi direksinya?” tegas Ahok. Hal itu juga dibenarkan oleh Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Heru Budi Hartono sesuai draf Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016. “Untuk Transjakarta PMP-nya hanya Rp500 miliar,” ungkap Heru, Jumat (4/12/2015).

Menurut Heru, nominal itu bukan masalah karena masih bisa direvisi atau ditambah dalam APBD Perubahan 2016. Heru menyebut peruntukkan Rp500 miliar hanya untuk public service obligation (PSO). “Yang penting PSO-nya jangan sampai tidak ada,” ujar Heru.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengklaim PMP untuk Transjakarta diperkecil agar tidak terjadi sisa lebih penggunaan anggaran (SILPA). “Saya kira Rp500 miliar itu cukup, nanti dia belanjakan saja,” tutur Taufik.

Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih mengatakan, pihaknya siap untuk menyesuaikan kegiatan investasi dan bisnis 2016 sesuai ketersediaan dana Pemprov DKI. “Jika PMP dikurangi menjadi Rp500 miliar, kami siap untuk sesuaikan kegiatan dan investasi dengan dana yang ada dan akan kami usulkan sisanya di APBDP,” tuturnya.

Kosasih mengakui jika dana PMP tak memungkinkan untuk menambah jumlah bus, maka dia akan mengompensasikan kekurangan bus melalui pengadaan jasa layanan rupiah per kilometer Operator Angkutan Umum Busway dari eKatalog LKPP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya