SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Jejak tersangka kasus suap DGS BI Nunun Nurbaeti terdeteksi di Phnom Penh, Kamboja. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang menjadwalkan akan mengirim tim ke Kamboja.

“Ini sedang dijadwalkan (tim KPK ke Kamboja),” kata Ketua KPK Busyro Muqoddas usai acara pemaparan wilayah Bebas Korupsi di Gedung Kemenkum HAM, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jaksel, Rabu (8/6/2011). Hadir dalam acara tersebut, Ketua BPK Hadi Poernomo, Menkum HAM Patrialis Akbar dan MenPAN EE Mangindaan.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Menurut dia, red notice Nunun sudah berjalan dalam waktu dekat ini. Ketika ditanya kapan KPK mengirimkan permohonan ekstradisi Nunun ke Imigrasi, Busyro mengatakan hal itu segera ditindaklanjuti.

“Kita baru pencabutan paspor. Kemarin kan sudah minta pencabutan paspor dan itu akan ditindaklanjuti dengan yang lainnya dalam waktu dekat inilah,” kata Busyro.

Per Februari 2011, Nunun telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap dalam pemilihan deputi gubernur senior (DGS) BI. Untuk memudahkan mendatangkan Nunun ke Indonesia, KPK telah meminta Ditjen Imigrasi untuk menarik paspornya. Akhirnya, beberapa hari lalu, Imigrasi pun resmi menarik paspor Nunun.

Berdasarkan pelacakan KPK, selama mengaku tinggal di Singapura, Nunun kerap pergi bolak balik Thailand-Singapura. Nunun kerap pergi ke Kota Bangkok. Dirjen Imigrasi Bambang Irawan menyebut, Nunun terendus meninggalkan Bangkok ke Phnom Penh, Kamboja, pada 21 Maret 2011.

Sementara Menkum HAM Patrialis Akbar menyebut, berdasar hasil manifes (data penumpang) 23 Maret 2011, Nunun melakukan perjalanan dari Thailand ke Kamboja menggunakan Bangkok Airways.

(detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya