Bursa saham domestik paling ambruk di Asia Pasifik hari ini. IHSG kembali anjlok.
Solopos.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup anjlok 2,58% atau 113,98 poin ke level 4.301,36 dari penutupan sehari sebelumnya 4.415,34 dan menjadi pasar modal paling ambruk se-Asia Pasifik.
Promosi BRI Meraih Dua Awards Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (7/9/2015) pergerakan IHSG pada level tertinggi 4.398,01 dan terendah 4.297,82. Sejak awal tahun, IHSG telah terpuruk 17,71%.
Penurunan IHSG hari ini hanya terpaut tipis dari anjloknya bursa saham Shanghai Tiongkok yang terkoreksi 2,52%. Sebaliknya, bursa saham Nikkei 225 Jepang tercatat naik paling tinggi 0,38% di Asia Pasifik.
Sepanjang hari ini, seluruh sektor di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup di zona merah. Penurunan terbesar terjadi pada sektor aneka industri 4,89% dan disusul oleh infrastruktur 3,75%. Mayoritas atau 235 saham di BEI melemah dari 518 saham yang ada. Sebaliknya, sebanyak 40 saham menguat dan sisanya 243 saham stagnan.
Pelemahan IHSG ditekan oleh melorotnya saham-saham ASII (-5,65%), TLKM (-3,91%), BBCA (-2,65%), PGAS (-11,43%), BBRI (-2,98%). Sebaliknya, turunnya IHSG ditahan oleh naiknya saham-saham AMRT (+5,36%), JKON (+8,43%), SDRA (+10,85%), BSIM (+7,50%), SMMT (+9,88%).
Seiring dengan pelemahan IHSG, Indeks Bisnis 27 juga terjerembab 3,59% atau 13,26 poin ke level 355,88. Sepanjang hari ini, Indeks Bisnis 27 bergerak pada level 355,55-367,18 dengan seluruh saham melorot.
Pada saat yang sama, kurs rupiah juga terpuruk dengan penurunan hingga 0,66% atau 94 poin ke level Rp14.266/dolar AS. Sepanjang hari ini, rupiah sempat menembus level terlemah Rp14.298/dolar AS, dan terkuat Rp14.214/dolar AS.