SOLOPOS.COM - Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri berbicara mengenai konsidi politik saat ini, Minggu (12/11/2023). (Tangkapan Layar Youtube PDIP Perjuangan)

Solopos.com, JAKARTA — Serangan gencar PDIP terhadap Presiden Jokowi dinilai menjadi bumerang bagi partai banteng moncong putih.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyatakan strategi menyerang PDIP membantu eksodus basis pendukung Jokowi yang berada di kubu Ganjar Pranowo pindah ke Prabowo Subianto.

Promosi Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

Serangan terbaru dilancarkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut pemerintahan Jokowi berperilaku seperti Orde Baru.

“PDIP dengan strategi attacking-nya secara pasti meskipun mungkin tidak disadari turut membantu eksodus basis Pak Jokowi dari Ganjar ke Prabowo karena basis pendukung Ganjar sebagian besar adalah loyalis Pak Jokowi,” katanya saat ditemui di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Rabu (29/11/2023).

Burhanuddin menilai strategi menyerang yang dimainkan oleh PDIP justru mempercepat proses migrasi pendukung Jokowi ke kubu Prabowo Subianto.

Menurut Burhanuddin, jika strategi ini diteruskan bukan tidak mungkin pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. akan finis di posisi ketiga.

Hal tersebut, kata dia, ditandai dengan hasil survei yang dikeluarkan oleh Polling Institute yang mencatat adanya penurunan suara pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. dari 36 persen ke 24 persen.

Berdasarkan data tersebut, ia menilai dari tiga pasangan calon yang ada, pasangan Prabowo-Gibran diunggulkan untuk lolos ke putaran kedua Pilpres karena hingga saat ini belum ada satu pun lembaga survei yang memberikan analisis akan terjadinya Pilpres satu putaran.

“Yang belum pasti adalah siapa yang mendampingi Prabowo-Gibran kalau misalnya Prabowo gagal mendapatkan magic number 50+1 (persen),” ujarnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Pada titik itu, Burhanuddin menyebut pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memiliki potensi terbesar menyaingi dan bahkan menyalip elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. untuk menemani Prabowo-Gibran pada Pilpres putaran kedua.

“Itu pun dengan syarat kalau Pak Prabowo elektabilitasnya tidak naik lagi,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya