BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyarankan Bupati Garut H Aceng M Fikri meminta maaf kepada masyarakat Garut dan keluarga FO (18) perempuan yang dinikahi siri selama empat hari.
“Saya meminta beliau (Bupati Garut) untuk segera mengklarifikasi kepada masyarakat, menyelesaikan semua ini. Tidak ada yang ditutup-tutupi supaya masyarakat juga tahu, dan meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian ini dan keluarga FO,” kata Ahmad Heryawan, seusai memanggil Bupati Garut di Gedung Negara Pakuan Bandung, Senin (3/12/2012) malam.
Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan
Heryawan mengatakan, pemanggilan Bupati Garut ke rumah dinasnya tersebut merupakan bagian dari tugas yang diamanatkan oleh Mendagri kepada dirinya untuk mengklarifikasi pernikahan siri “kilat”nya.
“Saya atas nama pemerintah pusat, oleh Mendagri diperintahkan untuk mengklarifikasi dan tadi saya sudah ada klarifikasi. Ini sudah yang kesekian kalinya. Klarifikasi via telepon sudah berkali-kali, dan bertemu secara fisik baru ketemu sekarang,” kata dia.
Menurut dia, dari hasil klarifikasi tersebut betul bahwa Bupati Garut sudah melakukan nikah siri dengan seorang perempuan bernama FO selama empat hari.
“Hasil klarifikasinya, betul menikahi siri, denga FO selama empat malam,” katanya.
Usai menikahi Fanny Oktora selama empat hari, lanjut Heryawan, Bupati Garut menceraikan FO.
“Setelah itu menceraikannya, dia mengakui itu juga. Kemudian ternyata dia (Bupati Garut) juga membuat perjanjian dengan istrinya, dengan FO, dan menurut pengakuannya sudah diperlihatkan ke wartawan,” katanya.
Ia mengatakan, dalam perjanjian tersebut pihak FO menyetujui perceraiannya dan tidak akan memperpanjang urusannya usai dilakukan perceraian.
Menurut Heryawan, nikah siri kilat Bupati Garut tersebut menjadi masalah besar dan menyita perhatian publik.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
