SOLOPOS.COM - Petugas kepolisian memeriksa kerangkeng manusia di kediaman pribadi Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin Angin, di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, Rabu (26/1/2022). (Antara)

Solopos.com, MEDAN — Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin Angin, pernah menyampaikan bahwa keberadaan kerangkeng manusia di rumah pribadinya itu sudah diketahui oknum aparat.

Namun, Cana, sapaan akrab Terbit Rencana Perangin Angin, tidak menyampaikan secara detail siapa oknum aparat yang dimaksud. Dilansir Bisnis.com, Jumat (11/2/2022), tempat itu, kata Cana, sudah diketahui oknum aparat jauh sebelum akhirnya menjadi heboh.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Cana menyampaikan bahwa dirinya tidak pernah merahasiakan keberadaan kerangkeng manusia itu. Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin Angin, membeberkan soal kerangkeng manusia di rumah pribadinya setelah menjalani pemeriksaan Komnas HAM di Gedung KPK, Jakarta, Senin (7/2/2022).

Baca Juga : Polisi Temukan 3 Kuburan Penghuni Kerangkeng Bupati Langkat

Cana mengatakan tempat itu tidak pernah dirahasiakan dari publik, termasuk aparat. “Kalau laporan tidak, tapi itu sudah umum. Tidak dirahasiakan lagi. Iya diketahui [aparat],” tutur Cana.

Kapolda Sumatra Utara, Irjen Polisi Panca Putra Simanjuntak, merespons pengakuan Bupati Langkat nonaktif. “Ya itu terserah kepada yang bersangkutan. Aparat yang mana dulu nih?” kata Panca saat berada di Kantor Ombudsman RI Perwakilan Sumatra Utara, Medan.

Panca menjelaskan bahwa Cana sudah pernah membeberkan soal pengelolaan kerangkeng manusia tersebut. Termasuk, jadwal pemeriksaan kesehatan rutin.

Baca Juga : Plt Bupati Langkat Buka Suara Soal Kerangkeng Manusia di Rumah Cana

“Yang jelas dia sudah menjelaskan dan ini dikuatkan oleh saksi-saksi. Ada pemeriksaan kesehatan secara rutin, setiap Selasa, berarti apa dong?” ujar Panca sembari tertawa.

“Berarti apa dong? Saya tidak mau sampaikan. Tapi dulu sudah ada yang memeriksa ke sana. Jadi begitu,” imbuh dia.

Panca mengungkapkan penuntasan kasus ini harus dilakukan secara baik. Dia meminta publik percaya kepada polisi. “Tolong dipahami. Ini masalah yang harus kami kemas untuk keyakinan dan semangat para saksi memberikan penjelasan. Sekali lagi tolong. Tidak ada gunanya saya paksa kalau saksi nanti akan…,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya