SOLOPOS.COM - Ilustrasi sianida dengan kode beracun pada botolnya. (twitter.com)

Pemimpin Padepokan Ksatrian Satriaji membunuh 2 pengikutnya dengan kopi bersianida. Dia mengaku terinspirasi dari sidang Jessica Wongso.

Solopos.com, JAKARTA — Anton Hardianto alias Aji, pemimpin Padepokan Ksatrian Satriaji, menggunakan kopi bersianida untuk membunuh dua pengikutnya, Ahmad Sanusi dan Shendy Eko Budianto. Penggunaan sianida dalam kopi untuk membunuh korban ini dilakukan Anton karena terinspirasi sidang kasus Jessica Kumala Wongso.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Kasat Reskrim Polresta Depok, Kompol Teguh Nugroho, mengatakan kejadian berawal saat kedua korban datang ke padepokan membawa mobil New Avanza berwarna putih. Mereka diajak Anton ke Tangerang untuk menggandakan emas. Baca juga: Penipuan “Maut” Padepokan Ksatrian Satriaji, Gandakan Emas dengan Emas Palsu.

Namun sebelum berangkat, pelaku membeli kopi di warung dengan menggunakan gelas plastik yang telah dicampur racun sianida. “Caranya disiapin kopi lalu sudah disiapkan potasium sianida, korban disuruh pelaku untuk minum sebelum berangkat. Pelaku mengaku cara itu terinspirasi kasus Jessica,” kata Teguh Nugroho, Selasa (4/10/2016), dikutip Solopos.com dari Okezone.

Teguh menjelaskan, pelaku membohongi korban dengan mengatakan minuman tersebut adalah jamu untuk sehat. Tidak sampai 1 menit berselang, kedua korban langsung terkapar. “Dituangin sianida ke gelas korban itu. Cepat minum katanya. Enggak lama setelah minum, korban kolaps muntah, bekas muntahnya ada juga. Sama kayak di kasus Jessica [Wayan Mirna Salihin], mulut korban hitam, berbusa,” tutur Teguh.

Pelaku biasa menonton sidang kasus Jessica dan terinspirasi menghabisi nyawa korban dengan cara yang sama. Saat itu tidak ada saksi yang melihat kejadian tersebut. “Nonton di persidangan Jessica di TV. Kopi hitam beli di warung, dibungkus pakai plastik gelas air mineral. Minumnya di padepokan, saksi enggak ada. Pelaku mau buat skenario kayak kasus Jessica,” bebernya. Baca juga: Warga Wonogiri & Cipayung Dibunuh di Depok dengan Kopi Bersianida, Ini Modusnya.

Sementara itu, Anton mengaku mendapat racun Sianida dari kampung halamannya di Jawa Timur. Racun itu sengaja disimpan untuk meracun ikan. “Itu sisa dari kampung emang ada saya simpan,” ujarnya.

Ia mengaku mencampur racun itu dalam kopi persis seperti kasus yang menewaskan Wayan Mirna Salihin. Untuk mengaburkan kekal, Anton mengatakan bahwa pelakunya bukanlah dia. Dia memakai tokoh fiktif seolah Anton bukanlah aktor utama. Belakangan, diketahui kalau pelakunya adalah Anton sendiri. Kedua korban langsung tewas setelah minum kopi racikan Anton. “Saya bawa ke Limo. Dibuang di sana,” tuturnya.

Menurut Teguh, tersangka biasa menggunakan racun tersebut untuk kolam ikan di kampung halamannya. Namun, karena nama sianida sedang menjadi tren, pelaku menggunakan racun tersebut untuk menghabisi nyawa korbannya

“Namanya potasium sianida. Kandungannya sama dengan yang dipakai dalam kasus Jessica. Namun ini bentuknya cair, biasa untuk kolam ikan,” kata Teguh. Racun tersebut didapatkan dari kampung halamannya di Pacitan, Jawa Timur. Polisi juga berhasil menyita sisa racun yang terdapat di padepokan pelaku.

“Kami sita barang bukti racunnya. Penggunaan racun ini terbukti dari hasil pengakuan tersangka dan hasil otopsi pada korban,” jelasnya. Dari hasil visum, lambung korban juga mengalami kerusakan. “Tujuannya memang pelaku ingin mengincar harta korban saja,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya