SOLOPOS.COM - Lokomotif yang terlepas dan berjalan sendiri saat sedang dipanasi di Depo Lokomotif Stasiun Poncol, Semarang, terlihat terguling dan ditutup dengan terpal setelah keluar rel. (kaskus)

Lokomotif yang terlepas dan berjalan sendiri saat sedang dipanasi di Depo Lokomotif Stasiun Poncol, Semarang, terlihat terguling dan ditutup dengan terpal setelah keluar rel. (kaskus)

SEMARANG – PT Kereta Api Indonesia (KAI) akhirnya mencopot Kepala Depo Poncol Semarang, Jt, terkait peristiwa berjalannya lokomotif tanpa masinis, yang kemudian terhempas di Kendal.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi IV Semarang Surono di Semarang, Jumat, membenarkan pencopotan Jt dari jabatannya sebagai Kepala Depo KA Poncol Semarang beserta dua petugas lainnya di depo tersebut. Dua petugas yang ikut dibebastugaskan dari jabatannya, yakni Kepala Ruas Luar Depo Poncol dan Pengawas Cek Lokomotif Depo Poncol. Ketiganya juga dimutasikan ke wilayah Yogyakarta dan Sumatera Selatan.

Lokomotif bernomor CC 20328 pada Minggu (28/4/2013) pukul 04.00 WIB meluncur tanpa masinis saat dipanasi mesinnya di Depo Poncol Semarang hingga melewati 10 perlintasan dan dua stasiun, yakni Jerakah dan Mangkang. Tidak ada korban jiwa akibat meluncurnya lokomotif itu tanpa masinis yang menempuh jarak sekitar 17,2 kilometer, sebelum akhirnya terhempas keluar jalur akibat kecepatan tinggi di lintasan menikung.

Lokomotif “ajaib” itu terhempas keluar jalur di Desa Nolokerto, Kaliwungu, Kendal yang menyebabkan enam rumah dan satu kandang kambing milik warga sekitar rusak terkena serpihan batu akibat hempasan lokomotif itu.

PT KAI Semarang kemudian melakukan pemeriksaan internal terhadap lima petugas yang bertanggung jawab atas pemeriksaan lokomotif yang terlepas sendiri itu, dan hasil pemeriksaan menemukan adanya unsur kelalaian petugas. Dari kelima petugas yang diperiksa, tiga orang dicopot dari jabatannya, sementara satu pengawas sarana lokomotif Daops IV Semarang terkena teguran tertulis, dan satu lainnya, yakni teknisi tidak terkena sanksi.

Surono menyatakan faktor “human error” yang menyebabkan kejadian meluncurnya lokomotif tanpa masinis itu, yakni kelalaian petugas yang tidak melakukan sejumlah prosedur pemeriksaan lokomotif sebagaimana mestinya.

Salah satu prosedur yang tidak dilakukan saat pemeriksaan lokomotif itu, kata dia, yakni mencabut “handle accelerator”, semacam tuas persneling saat akan meninggalkan lokomotif dalam keadaan mesinnya hidup. “Jasari dari Depo Solo Balapan akan menggantikan Jt sebagai Kepala Depo Poncol Semarang. Serah terima jabatan dan pelantikan Jasari sebagai Kepala Depo Poncol dilakukan pada hari ini [Jumat],” kata Surono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya