SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Petani mendesak agar Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre III Surakarta membeli beras langsung dari petani.

Desakan ini disampaikan sejumlah kelompok tani lantaran kenaikan harga pokok pembelian (HPP) beras sebesar 10% tiap tahunnya dan kenaikan harga beras di pasaran dinilai belum memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan pendapatan petani.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Terlebih kenaikan harga beras di pasar itu sudah terjadi sebelum adanya kenaikan HPP, jelas petani dirugikan. Sementara, petani tidak menaikkan harga. Apalagi saat ini musim hujan, jelas kualitas beras turun. Justru tengkulaklah yang menikmati adanya kenaikan HPP tersebut,” tutur Ketua Gabungan Persatuan Petani Pemakai Air (GP3A) Daerah Irigasi Cengklik Boyolali, Samidi, saat dihubungi Espos, Senin (8/2).

Karena, lanjutnya, petani hanya bisa menjual hasil panennya kepada tengkulak. Samidi mempertanyakan mengapa Bulog saat ini tidak mau membeli beras langsung kepada petani.
“Seharusnya ada Satgas yang bersedia membeli gabah petani. Atau dana Lembaga Usaha Ekonomi Pertanian (LUEP) dioptimalkan. Sehingga petani tidak perlu lagi berurusan dengan tengkulak. Karena, jika dihitung-hitung harga jual padi ataupun gabah kering pakai (GKP) dari petani selalu dibawah HPP.”

Sementara, lanjutnya, harga beli beras di pasaran jauh lebih mahal.

Ia menjelaskan di Boyolali, rata-rata petani menjual dalam bentuk padi. Dengan harga Rp 13 juta per hektare, dan rata-rata hasil produksi berkisar 6 ton gabah per hektarenya.

“Sehingga, jika dihitung per GKP, hanya sekitar Rp 2.100 per kilogram GKP. Tengkulak, jual ke penggilingan dan mitra Bulog bisa mencapai Rp 3.000 per kilogram untuk IR64 atau Rp 3.100 per kilogram untuk beras menthik. Padahal, saat ini GKP yang sesuai dengan Inpres No 7 Tahun 2009 sudah Rp 2.640 per kilogram.”

Senada disampaikan Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Klaten, Atok Susanto. Di mana, petani sampai saat ini belum pernah bisa menjual hasil panennya langsung ke Bulog.

haw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya