Bulan ini okupansi masih cukup tinggi mengingat masih ada satu libur panjang
Harianjogja.com, JOGJA—Mengantisipasi penurunan drastis tamu saat bulan puasa, sejumlah hotel mulai menyiapkan strategi untuk menstabilkan okupansi. Namun, bulan ini okupansi masih cukup tinggi mengingat masih ada satu libur panjang akhir pekan.
Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) DIY, Istidjab M. Danunagoro, mengungkapkan okupansi hotel selama Ramadan diprediksi turun sekitar 30%. “Kalau hotel-hotel di kawasan Malioboro masih bisa mencapai [okupansi] 60 persen sudah bagus,” ujarnya kepada Harian Jogja, Selasa (23/5/2017).
Istidjab mengungkapkan rata-rata okupansi selama puasa di hotel bintang mengalami penurunan 40% sampai 60%. Untuk hotel nonbintang okupansinya akan lebih rendah lagi, yakni dapat mencapai 10%.
Selama bulan puasa, tingkat kunjungan wisata dan tamu yang menginap biasanya akan banyak bergeser ke Pulau Bali. Kebanyakan tamu yang menginap juga didominasi wisatawan mancanegara.
Public Relation Coordinator Eastparc Hotel Yogyakarta, Shela Novitasari, mengakui akan ada penurunan okupansi selama bulan Ramadan. Namun, beberapa strategi mulai disiapkan Eastparc Hotel untuk mengantisipasi penurunan tersebut.
“Kami membuat promo menarik serta menjalin kerja sama dengan semua departemen di internal hotel untuk cross selling membantu mempromosikan produk-produk yang dijual,” paparnya.