SOLOPOS.COM - Para peserta merangkai daun palem dalam workshop Palm di Rumah Banjarsari, Kamis (8/3/2018). (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/SOLOPOS)

IPBI Jateng beri pelatihan kreasi daun palem.

Solopos.com, SOLO—Pauline Tuti Wahyuni, Sekretaris 2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI) Jawa Tengah, mendatangi satu per satu peserta workshop Palm yang digelar IPBI Solo, di Rumah Banjarsari, Solo, Kamis (8/3/2018). Dia memeriksa kreasi rangkaian daun palem yang dibuat oleh masing-masing peserta workshop.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Daun palem yang digunakan beragam jenis. Salah satunya adalah daun jenis palem kuning. Jenis palem tersebut memiliki daun berbentuk memanjang yang tumbuh di sepanjang tangkai daunnya. Bentuknya seperti daun kepala, hanya ukurannya yang lebih kecil. Batangnya pun ukurannya jauh lebih kecil.

Dengan sedikit kreativitas, daun tersebut dapat dibuat berbagai bentuk. Seperti yang dibuat para peserta workshop, daun palm yang memanjang ditangkupkan mulai daun pangkal batang hingga ke pucuk. Daun dirangkai seperti dkepang, namun batang tengahnya masih dipertahankan. Dengan cara itu, daun palem bisa dibuat menyerupai cambuk. (baca juga: KISAH SUKSES : Berawal Bikin Undangan Sendiri, Kini Punya Bisnis Merangkai Mahar)

“Kalau caranya benar, saat dilepas rangkaiannya tidak pudar,” kata Pauline kepada salah satu peserta workshop.

Selain rangkaian bentuk cambuk, peserta workshop juga diajarkan merangkai daun palem menjadi bentuk daun gelombang cinta, bunga sedam malam, keong dan sebagainya. Seperti yang dibuat Sri Mulyaningsih Soedjarwo, peserta workshop yang juga ketua IPBI Solo.

“Biasanya dalam rangkaian bunga, daun palem ini juga dipakai, tapi hanya biasa saja, dipotong. Kalau bisa dibuat lebih menarik tentu akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi jika dipasarkan,” kata dia.

Menurut Mulyaningsih, tujuan dari kegiatan tersebut adakah untuk meningkatkan kompetensi anggota IPBI Solo. Kegiatan merangkai bunga selain untuk menyalurkan hobi juga memiliki peluang bisnis. Dia berharap melalui peningkatan kompetensi, produk yang dihasilkan akan lebih baik dan memiliki nilai yang lebih tinggi.

“Apalagi bunga ini peluangnya cukup banyak. Bunga bisa digunakan untuk mengungkapkan rasa suka maupun rasa duka. Misalnya untuk kegiatan lomba, kreativitas tentu memiliki nilai tersendiri. Sedangkan untuk dijual, demakin tinggi kreativitas harganya juga semakin tinggi,” kata dia.

Pauline menambahkan kegiatan merangkai bunga memiliki peluang untuk bisa mendatangkan untung. Dia mengatakan saat ini banyak generasi muda yang memanfaatkan bisnis merangkai  bunga untuk menambah penghasilan.

“Banyak yang menjalankan dengan cara online. Misalnya untuk acara wisuda. Atau yang besar bisa untuk keperluan pesta pernikahan, ucapan bela sungkawa dan sebagainya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya