SOLOPOS.COM - Istri AKBP Dody Prawiranegara, Rahma Dharma Putri. (Youtube)

Solopos.com, JAKARTA — Mantan Kapolda Sumatra Barat Irjen Pol Teddy Minahasa membujuk istri AKBP Dody Prawiranegara, Rahma Dharma Putri agar eks Kapolres Bukittinggi itu mau satu kubu dengannya menghadapi kasus perdagangan sabu-sabu seberat 5 kg.

Bujukan itu disampaikan Teddy saat dirinya mendengar AKBP Dody ditangkap aparat Polda Metro Jaya pada Oktober 2022.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Teddy membujuk istri Dody melalui percakapan via telepon. Teddy menjanjikan pekerjaan lain jika Dody dipecat karena kasus sabu-sabu tersebut asalkan mau bekerja sama dengannya.

Teddy merencanakan skenario satu kubu dengan Dody meskipun berbeda tim pengacara. Skenario Teddy adalah mengorbankan dua tersangka lainnya yang sudah ditangkap polisi yakni Samsul Muarif dan Linda Pujiastuti.

“Kenapa kita satu kubu karena ini kan setingan. Saya dapat informasi dari Kepala BIN bahwa ini sudah diincar lama. Tujuan saya agar Dody bisa tangkap Anita (Linda Pujiastuti), nanti rencananya kita buang badannya ke Arif (Samsul Muarif) biar Dody juga aman. Kalau saya sendiri mau dipecat juga ndakpapa, nanti kan Dody saya carikan kerjaan, gampang itu,” ujar Teddy dalam rekaman suara percakapan via telepon dengan istri Dody, yang diperdengarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat dan disiarkan sejumlah televisi swasta, Rabu (15/3/2023).

Teddy beralasan mengajak Dody satu kubu dengannya agar mereka berdua aman.

Jika Dody satu kubu dengan Linda Pujiastuti, menurut Teddy, tidak aman bagi Dody karena di persidangan akan memberatkannya.

Teddy mengaku siap membiayai semua biaya untuk pengacara mereka berdua asal Dody mau satu kubu dengannya.

Meskipun nantinya berbeda penasihat hukum, kata Teddy, mereka akan satu kubu dan seluruhnya dirinya yang membiayai.

“Kalau satu kubu dengan Anita (Linda Pujiastuti) pakai lawyer yang dibayar negara, berapa dibayarnya? Pasti akan mau mengikuti penyidik. Kalau mau jadi satu dengan saya, kita bisa saling meringankan. Nanti buang badannya ke Arif, jadi semua barang itu punyanya si Arif,” tegas Teddy.

“Prinsipnya jangan saling menjatuhkan tapi menguatkan, jangan saling menggigit,” pinta Teddy.

Percakapan via telepon antara Teddy dengan Rahma itu ternyata direkam oleh istri AKBP Dody tersebut dan dibawa sebagai barang bukti di persidangan.

Fakta di persidangan, Teddy kini sendirian sementara Dody dan Linda satu kubu yang memberatkan kesaksian mantan Kapolda Sumatra Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya