SOLOPOS.COM - PSK TERJARING--Sebanyak 9 PSK ditahan di Mapolsek Banjarsari, Solo, Minggu (3/6/2012) setelah terjaring operasi Pekat di daerah Gilingan. Selain itu polisi juga menangkap 14 orang pemabok di beberapa lokasi berbeda di wilayah hukum Polsek Banjarsari. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

PSK TERJARING--Sebanyak 9 PSK ditahan di Mapolsek Banjarsari, Solo, Minggu (3/6/2012) setelah terjaring operasi Pekat di daerah Gilingan. Selain itu polisi juga menangkap 14 orang pemabok di beberapa lokasi berbeda di wilayah hukum Polsek Banjarsari. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Satu orang diantara sembilan pekerja seks komersial (PSK) yang menjalani pemeriksaan di Mapolsek Banjarsari terlihat sesegukan menangis. Dia adalah Diah Kumalasari, 20. Perempuan lulusan SMA pada 2011 lalu ini tak menyangka bahwa dirinya harus berurusan dengan polisi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dalam pengakuan di kepolisian, Diah menuturkan bahwa dirinya tertipu oleh bujuk rayu temannya sendiri. Kala itu, warga asal Maospati, Madiun, Jawa Timur ini ditawari oleh temannya bernama Fitri untuk bekerja di sebuah pabrik tekstil di Kota Solo. Diah yang saat itu belum mempunyai pekerjaan langsung mengiyakan tawaran tersebut.

“Saya tidak tahu jika akhirnya seperti ini. Teman saya itu tiba-tiba membawa ke daerah Gilingan. Enggak tahu dimana keberadaan teman saya sekarang,” kata Diah dengan buliran air mata membasahi kedua pipinya saat ditanya solopos.com, di Mapolsek Banjarsari, Minggu (3/6/2012).

Diah berdalih, dirinya dijebak oleh teman semasa SMP untuk melakoni pekerjaan sebagai PSK. Dia pun kebingungan untuk mencari jalan keluar dari ‘sarang’ prostitusi di kawasan Gilingan, Banjarsari tersebut.

“Tidak ada orang yang saya kenal. Saya benar-benar bingung mau pulang tapi tidak tahu arahnya,” paparnya dengan nada sedih.

Perempuan bertubuh kecil ini berharap dapat keluar dari lokasi prostitusi. “Saya masih muda. Punya harapan hidup panjang. Kalau ada pekerjaan lain, ngapain saya harus bekerja seperti ini,” urainya.

Dalam kesempatan itu, salah satu pemabuk yang turut tertangkap jajaran Polsek Banjarsari adalah Sunarto, 47. Warga Kliwonan, Masaran, Sragen ini teler berat setelah menenggak minuman keras (miras) ciu. “Yang menyediakan ciu itu teman saya. Saya diajak mabuk bareng hingga teler,” papar Sunarto kepada solopos.com, di Mapolsek Banjarsari.

Sunarto dan Diah merupakan dua orang yang ditangkap petugas dalam operasi penyakit (pekat) yang digelar pada Sabtu-Minggu (2-3/6) dini hari.

Kanit Reskrim Polsek Banjarsari, AKP Edi Hartono mewakili Kapolsek Banjarsari, Kompol Andhika Bayu Adhittama, mengatakan petugas mengamankan 14 pemabuk di tiga lokasi yakni kawasan Manahan, kawasan Nayu Barat dan kawasan Nusukan, Banjarsari. Dari tangan pemabuk, petugas menyita enam botol air minum dalam kemasan berisi ciu.

Selain itu, petugas juga mengamankan sembilan PSK yang mangkal di kawasan Gilingan, Banjarsari. “Kami selalu rutin menggelar untuk operasi pekat. Kebanyakan dari pemabuk membeli barang dari luar Banjarsari. Sedangkan para PSK ada yang pemain lama dan pemain baru. Mereka rata-rata bekerja sebagai PSK sudah satu tahun lalu. Para pemabuk dan PSK dijerat dengan Pasal Tindak Pidana Ringan (tipiring),” pungkas Edi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya