SOLOPOS.COM - Kunjungan Komisi III DPR ke rumah Budi Gunawan, Selasa (13/1/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Reno Esnir)

Budi Gunawan menjadi tersangka dalam kasus dugaan gratifikasi. Herviano, sang anak, pun sudah menerima pinjaman Rp57 miliar saat berusia 19 tahun.

Solopos.com, JAKARTA — Remaja berkacamata itu sudah terlihat matang saat dikenalkan ayahnya dihadapan rombongan DPR saat bertandang ke rumahnya. Ayahnya, Komjen Pol Budi Gunawan, kini menjadi calon kuat Kapolri pengganti Jenderal Sutarman meski KPK sudah menetapkannya sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

“Ini anak pertama saya, Muhammad Herviano. Sekarang sudah menuntaskan gelar S1-nya. Dan sekarang sedang menempuh S2. Dia bekerja di luar kota,” kata Budi Gunawan didampingi istrinya, Susilowati Rahayu, Selasa (13/1/2014).

Hanya beberapa menit, anak sulung dari tiga bersaudara itu berdiri di antara ayah dan ibunya saat menerima 23 anggota DPR di ruang keluarga. Selanjutnya, Herviano kembali ke kamarnya.

Anggota Komisi III DPR sebenarnya sempat ingin menanyakan beberapa hal terkait dengan keseharian keluarganya, tapi keburu Herviano masuk kamar. Namun hingga rombongan DPR pulang, Herviano pun tak kunjung keluar kamar. “Dia memang agak pemalu,” kata Budi Gunawan yang pernah tersangkut kasus rekening gendut petinggi Polri itu.

Tak dinyana, meski disebut Si Pemalu oleh ayahnya, Herviano lah yang memiliki rekening gendut itu. Rekening Herviano menggelembung setelah memperoleh pinjaman dari Pacific Blue International Limited saat berusia 19 tahun dari koneksi ayahnya. Nilainya tak tanggung, besarannya mencapai US$5,9 juta atau setara dengan Rp57 miliar hanya untuk menjalankan bisnis.

Karena jumlahnya terlalu besar, akhirnya Budi Gunawan meminta Herviano mengirimkan sebagian pinjaman putranya ke rekening pribadinya. Memang, Budi dan keluarganya menjalankan beberapa bisnis. “Namun semuanya legal. Jadi, semua itu sudah clear dan tidak ada yang melanggar hukum,” katanya.

Semuanya, papar Budi Gunawan, tertuang dalam surat Bareskrim No. B/1538/VI/2010 yang ditunjukkan Budi saat menjalani fit and proper test di DPR, Rabu (14/1/2014). Meski demikian, pinjaman yang diraih Herviano memunculkan sejumlah pertanyaan terkait visibilitas seorang remaja yang meraih kredit sebanyak itu. Biasanya, lembaga keuangan sangat selektif memberikan pinjaman kepada nasabah.

Kompolnas mengaku pernah mendengar pinjaman anak Budi Gunawan berjumlah jutaan dolar AS itu. “Tapi kami tidak mendalami surat Bareskrim yang ditujukan untuk PPATK itu,” kata Adrianus Eliasta Meliala, anggota Kompolnas yang ikut mengulik file Budi sebelum diajukan sebagai calon kapolri ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Meski demikian, Adrianus emoh dianggap kecolongan karena tidak meneliti berkas yang berisiko menyandung Budi Gunawan dalam pencalonannya sebagai kapolri. Menurutnya, Kompolnas sudah optimal dengan data maksimal. “Tapi proses itu berjalan sangat cepat. Kami hanya punya sedikit hari untuk menilai masing-masing calon kapolri.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya