SOLOPOS.COM - Buaya berkalung ban saat muncul di Sungai Palu, Palu pada tahun 2020 silam. (Antara)

Solopos.com, PALU – Seorang warga Palu, Sulawesi Selatan bernama Hili, 35, berjasa besar menyelamatkan hidup buaya berkalung ban yang viral sejak tahun 2016 silam.

Buaya besar berkalung ban itu masuk ke sistem jerat yang dipasang Hili di Sungai Palu, Sungai Palu, Jembatan II, Kecamatan Palu Selatan, Senin (7/2/2022) malam.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Evakuasi dilakukan secara mandiri oleh Hili dengan sistem jerat menggunakan peralatan tali, bambu dan seekor ayam sebagai umpan.

“Saya sudah siapkan penangkapan buaya ini beberapa pekan,” kata Hili seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Baca Juga: Buaya Berkalung Ban di Palu Berhasil Ditangkap Setelah 6 Tahun

Menurut Hili, buaya berkalung ban berhasil ia evakuasi sekitar pukul 18.30 Wita. Ban motor yang melilit di leher buaya tersebut langsung lepas.

“Yang jerat saya sendiri, tapi saya minta bantuan warga untuk angkat ke darat. Mungkin ada 50 orang yang bantu angkat,” cerita Hili.

“Sudah tiga kali buaya ban ini lolos dari jeratku. Beruntung hari ini berhasil,” tambahnya.

Baca Juga: Panji Petualang Komentari Luka Wagiyo Si Korban Gigitan Ular Bandotan di Sragen

Berdasarkan catatan Solopos.com, buaya berkalung ban itu kali pertama muncul pada 2016. Setelah itu berbagai upaya dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk menangkap hewan pemakan daging tersebut untuk dilepaskan ban yang ada di lehernya.

buaya berkalung ban
Buaya dengan ban motor di lehernya, berhasil dievakuasi oleh warga, Senin (7/2/2022) ANTARA/ (Kristina Natalia)

Namun hingga enam tahun berselang upaya tersebut gagal hingga akhirnya muncul Hili sebagai pahlawan.

Berikut data buaya berkalung ban yang direkam Solopos.com sejak beberapa tahun silam.

1. BKSDA Sulteng Gelar Sayembara

Pada tahun 2020 Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar sayembara untuk menangkapnya. Sayembara itu digelar lantaran BKSDA kekurangan personel untuk bisa menangani hewan buas yang berada di Sungai Palu tersebut.

Kepala BKSDA Sulawesi Tengah, Hasmuni Hasmar, mengatakan beberapa pihak berinisiatif melakukan penyisiran namun hingga saat ini belum berhasil.

“Kami juga beberapa waktu lalu bekerja sama dengan NGO asal Australia namun upaya mereka menyelamatkan buaya itu gagal. Jika ada masyarakat berhasil melepas ban bekas di leher buaya itu, kami akan berikan imbalan,” katanya di Palu kepada Antara, Selasa (28/1/2020).

2. Melibatkan Panji Petualang

Sebelum BKSDA Sulawesi Tengah menggelar sayembara, pada tahun 2018 pakar binatang buas, Panji Petualang, pernah berusaha menyelamatkan buaya berkalung ban.

Pada 21 Januari 2018, Panji dan timnya menyusuri Sungai Palu bersama sejumlah personel Polisi Air dan Udara (Polairud).

Namun upaya usaha tersebut juga belum membuahkan hasil. Buaya yang tadinya berjemur di onggokan pasir di tengah Sungai Palu tiba-tiba masuk ke sungai.

3. Disorot media internasional

Kondisi buaya liar berkalung ban yang kerap menampakkan diri di aliran Sungai Palu menjadi perhatian media internasional.

Sejak kemunculannya pada 2016 silam, ban yang melilit di lehernya belum terlepas padahal tubuh binatang buas itu kian besar.

Kondisi ban yang kian mencekek leher buaya itulah yang membuat dunia internasional ikut menyorot seiring sayembara yang dibuat BKSDA Sulawesi Tengah pada tahun 2020.

Beberapa media internasional kenamaan untuk ikut menyebarluaskan kabar ini. Misalnya, laman telegraph.co.uk memberi judul Indonesia Tawarkan Hadiah Uang Tunai untuk Melepaskan Ban Karet dari Leher Buaya.

Media lain standard.co.uk menyebutkan, buaya air asin sepanjang empat meter itu akan mati lemas jika tidak segera diselamatkan.

Mereka menulis Pemerintah Indonesia menawarkan hadiah untuk menyelamatkan buaya dengan ban melilit di lehernya selama lebih dari tiga tahun‘ pada artikel yang dimuat Sabtu (1/2/2020).



Media ternama di Inggris, Daily Mail menulis Hadiah Ditawarkan bagi Siapapun yang Cukup Berani (atau Bodoh) untuk Melepaskan Ban Sepeda Motor yang Melilit di Leher Buaya Sepanjang 13 Kaki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya