SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meresmikan Pusat Data Provinsi Jateng di Semarang, Selasa (3/1/2023). (ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG – Jawa Tengah menjadi provinsi pertama di Indonesia yang memiliki pusat data serta masuk daftar di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk percepatan digitalisasi.

Kepala BSSN Hinsa Siburian mengapresiasi langkah Gubernur Ganjar Pranowo dalam mendirikan pusat data di Jawa Tengah.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

“Kami berterima kasih kepada Bapak Gubernur dan Pemprov Jawa Tengah, kami sekarang sedang membangun pusat data nasional, nantinya akan lihat dan kami asistensi agar bisa terhubung dengan pusat data nasional,” ujarnya saat menghadiri peresmian Pusat Data Provinsi Jateng di Semarang, Selasa (3/1/2023), seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Ia mengatakan Pusat Data Provinsi Jateng adalah yang pertama dan resmi diluncurkan BSSN sehingga layak diapresiasi.

“Kalau kami masih menunggu pusat data nasional di tahun 2024 itu cukup lama. Sementara ini yang kami launching secara resmi baru untuk Jawa Tengah, nanti kami lihat di tempat lain,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo berharap pusat data elektronik dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh seluruh sektor, subsektor, dan organisasi perangkat daerah kabupaten/kota se-Jateng.

“Ini ikhtiar untuk membangun digitalisasi. Tentu tidak cukup dengan statement, tapi perlu menyiapkan infrastruktur. Data center ini diperlukan untuk menghimpun seluruh data yang ada, storage-nya ada di sini. Maka, banyak inovasi yang dilakukan datanya harapan kita masuk ke sini,” ujarnya.

Ganjar mencontohkan Dinas Pertanian dapat mengambil seluruh data, mulai dari cuaca, area, jenis tanaman, wilayah, waktu tanam, dan panen sehingga bisa disiapkan dengan artificial intelligence.

“Kalau seluruh OPD bisa memanfaatkan ini tentu seluruh keputusan jauh lebih presisi dibandingkan pakai ilmu kira-kira. Data center ini kita harapkan jadi proses digitalisasi yang jauh lebih cepat,” katanya.

Selain itu, Ganjar menyebut pusat data sebagai upaya mendukung sistem pemerintahan berbasis elektronik.

“Kami diminta untuk mendukung SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) dan sekarang mulai kami rapikan. Kalau dulu storage-nya kurang, tempatnya terpisah, sekarang dipusatkan di sini dan kami didampingi BSSN,” ujarnya.

Ia berharap upaya yang digawangi Dinas Kominfo Jateng tersebut dapat menjadi lompatan menuju sistem yang lebih canggih dan modern.

“Kami harapkan ini bisa dipakai untuk melakukan lompatan. Sudah dibuatkan, diberikan anggaran, maka harus ada value dari sini sehingga outputnya gedung, outcome-nya adalah keputusan untuk masyarakat dan lebih cepat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya