Jakarta–Total kredit (outstanding) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang disalurkan kepada sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencapai Rp 22 triliun di akhir Oktober 2009.
Hingga akhir tahun 2009, bank plat merah itu mentargetkan bisa mengucurkan kredit sebanyak Rp 30 triliun kepada perusahaan plat merah.
Menurut Direktur Bisnis dan Kelembagaan BRI Asmawi Syam, total komitmen atau plafon kredit yang diberikan perseroan kepada perusahaan negara saat ini mencapai Rp 40 triliun.
Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan
“Sampai Oktober (kucuran kredit ke BUMN) Rp 22 triliun, kalau plafonnya Rp 40 triliun,” katanya usai rakor gula di Kantor Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (20/11) malam.
Menurutnya, hampir semua kucuran kredit tersebut merupakan sindikasi bersama bank lain, dan hanya sebagian kecil saja yang dilakukan oleh BRI sendiri. Perusahaan plat merah yang saat ini sudah berkomitmen mengambil pinjaman dari BRI mencapai 47 perusahaan.
“Debitur terbesar kita masih di sektor migas dan pertambangan,” tambahnya.
Hingga akhir 2008 lalu, kucuran kredit BUMN sudah mencapai Rp 16,5 triliun dengan NPL sebesar 0 persen. Jumlah ini masih di bawah plafon yang disediakan sebanyak Rp 22 triliun pada tahun lalu.
Tahun depan, bank publik itu berencana fokus mengucurkan kredit di sektor minyak dan gas, pertambangan, infrastruktur, telekomunikasi dan perkebunan, khususnya gula.
dtc/isw