SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Badan Pusat Statistik, mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2009 tercatat 4,5 persen, turun dibanding 2008 yang mencapai 6,1 persen.

“Berdasarkan hasil kompilasi BPS bahwa pertumbuhan PDB 2009 mencapai 4,5 persen,” Kata Deputi Neraca Bidang Analisis dan Statistik BPS Slamet Sutomo, kepada pers di Jakarta, Rabu (10/2).

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Penurunan pertumbuhan ekonomi pada 2009 ini diakibatkan oleh badai krisis finansial yang menghantam ekonomi dunia yang berlangsung sejak akhir 2008 hingga pertengahan 2009.

“Terutama ekspor Indonesia yang terus turun,” katanya.

Namun demikian, badai krisis itu tidak sampai membuat pertumbuhan Indonesia menjadi negatif, bahkan tetap mampu tumbuh 4,5 persen. Sedangkan Produk Domestik Bruto Indonesia (berdasar harga berlaku) pada 2009 ini meningkat menjadi Rp 5.613,4 triliun dari Rp 4.951,4 triliun pada 2008.

Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada 2009 mangalami pembalikan pada triwulan III dan terus membaik pada triwulan IV 2009. Pada triwulan IV 2009 secara YoY tumbuh hingga 5,4 persen. Pertumbuhan ekonomi III (YoY) hanya 4,2 persen.

“Pertumbuhan pada kuartal IV melesat, dan pada kuartal IV ini seiring dengan perbaikan perekonomian dunia, maka ekspor juga terus membaik dan mendukung pertumbuhan yang cukup kuat di triwulan IV ini,” katanya.

Menurut dia, meski ekspor dan impor secara keseluruhan masih minus 9,7 persen dan minus 15 persen, namun pada triwulan IV ekspor dan impor terus menggeliat dan mampu tumbuh positif (YoY) sebesar 3,7 persen dan 1,6 persen.

Dari sisi penggunaan, konsumsi rumah tangga meski menurun, namun masih mendominasi sebagai pembentuk PDB. Pada 2009 Konsumsi rumah tangga mencapai 58,6 persen dari total PDB Indonesia, dengan laju pertumbuhan mencapai 4,9 persen.

“Ini menjadi penyumbang pertumbuhan 2,8 persen dari 4,5 persen pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Sementara itu, konsumsi pemerintah yang meningkat hingga 15,7 persen pada 2009, telah menyumbang pertumbuhan ekonomi 1,3 persen.

Sementara pembentukan modal tetap bruto (PMTB) pada 2009, tumbuh 3,3 persen sehingga menyumbang pertumbuhan ekonomi 0,8 persen.

BPS mencatat, selama 2009 pertumbuhan ekonomi berdasarkan lapangan usaha dari sektor pengakutan dan komunikasi mampu tumbuh 15,5 persen dan menyumbang pertumbuhan sebesar 1,2 persen.

Diikuti oleh listrik gas dan air bersih yang tumbuh 13,8 persen dan menyumbang sebesar 0,1 persen. Kemudian sektor konstruksi tumbuh 7,1 persen dan menyumbang 0,4 persen pertumbuhan.

Lapangan usaha sektor jasa pada 2009 mampu tumbuh 6,4 persen dan menyumbang pertumbuhan sebesar 0,6 persen. Diikuti keuangan, real estat dan jasa perusahaan yang tumbuh sebesar 5,0 persen dan menyumbang pertumbuhan 0,5 persen.

PDB sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan pada 2009 mampu tumbuh 4,1 persen dan menyumbang pertumbuhan ekonomi 0,6 persen.

Industri pengolahan hanya tumbuh 2,1 persen, atau menyumbang pertumbuhan ekonomi 0,6 persen, sedangkan perdagangan, hotel dan restoran hanya tumbuh 1,1 persen dan menyumbang pertumbuhan ekonomi 0,2 persen.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya