SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Badan Pusat Statistik (BPS) akan melakukan sensus penduduk tahun 2010 pada bulan Mei ini dengan dana yang dibutuhkan Rp 3,3 triliun. Menurut BPS dana sebesar itu sudah cukup murah untuk jumlah penduduk sebanyak Indonesia.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala BPS Rusman Heriawan dalam RDP dengan Komisi XI DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2).

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

“Di Amerika dengan jumlah penduduk 345 juta, biaya yang dibutuhkan untuk sensus penduduk mencapai Rp 40 triliun,” ujar Rusman.

Sedangkan untuk biaya survei per kepala pencacah juga terhitung murah. “Jatah yang diberikan di Indonesia hanya US$1,6 dan sedangkan di AS mencapai US$15. Kemudian kita mencatat Filipina juga per orang diberikan sebesar US$2,5 dan untuk Jepang adalah yang termahal sampai US$20,” katanya.

“Maka Indonesia yang paling murah di ASEAN,” tambahnya.

Rusman juga mengatakan saat ini kondisi daerah-daerah yang akan disurvei berubah dibandingkan 10 tahun lalu. “Sangat berat medan-nya karena beberapa daerah kondisinya berubah karena bencana alam,” tuturnya.

Rencananya BPS akan merekrut 700 ribu pencacah. “Jumlah ini juga kalah banyak dibanding negara lain semisal Turki dengan 62,7 juta penduduk menggunakan 900 ribu pencacah sedang Nigeria dengan 150 juta penduduk menggunakan 700 ribu pencacah,” ungkapnya.

Namun Rusman menegaskan dengan bermodalkan 700 ribu pencacah, data yang dihasilkan nanti akan berkurang kualitasnya.

“Untuk menjaga data keluaran yang baik, BPS punya mitra setia yang itu adalah tenaga outsourcing, itu permanen kita pakai. Mereka adalah tenaga terlatih,” pungkasnya.

dtc/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya