SOLOPOS.COM - BANDARA ADI SOEMARMO-Pejalan kaki melintas di depan Bandara Adi Sumarmo, Boyolali, Selasa (31/1/2012). (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

BANDARA ADI SOEMARMO-Pejalan kaki melintas di depan Bandara Adi Sumarmo, Boyolali, Selasa (31/1/2012). (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Jateng menyatakan siap menarik personelnya dari Terminal TKI di Bandara Adi Soemarmo Solo jika tidak ada lagi penerbangan yang melayani rute Solo-Kuala Lumpur.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Kepala BP3TKI Jateng, AB Rahman, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (14/6/2012), menyampaikan saat ini personel BP3TKI yang ada di Terminal TKI Bandara Adi Soemarmo tinggal 13 orang. Sebelumnya ada sekitar 21 orang dan 8 orang sudah dimutasi ke Cilacap. “Rencananya, 6 dari 13 orang yang masih ada di Solo nanti akan kami tarik ke Bandara Ahmad Yani di Semarang,” kata Rahman. Sisanya, lanjut Rahman, kemungkinan besar akan diberhentikan.

Wacana yang disampaikan BP3TKI tersebut tak lain menanggapi kembali rencana penutupan penerbangan Solo-Kuala Lumpur oleh maskapai penerbangan AirAsia. Dia sendiri mengaku cukup menyayangkan dengan rencana AirAsia karena Bandara Adi Soemarmo Solo adalah satu-satunya bandara di wilayah Jateng-DIY yang punya terminal TKI. Selain itu, potensi TKI di Jateng adalah terbesar kedua setelah Jawa Barat.

Menurut Rahman, jika Terminal TKI Bandara Adi Soemarmo tidak lagi melayani penumpang TKI, yang selama ini diangkut dengan pesawat AirAsia, maka biaya operasional yang dikucurkan akan sia-sia. “Kami akan menarik sebagian pelayanan kami ke Ahmad Yani. Kami akan maksimalkan di Semarang saja. Meskipun, kendala di Semarang adalah tidak ada terminal khusus yang melayani TKI. Melainkan masih campur dengan penerbangan umum lainnya.”

Rahman mengatakan, rencana ini masih dalam batas kajian BP3TKI. Apalagi, dia masih berharap manajemen PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Solo bisa mencari solusi atas rencana penghentian rute Solo-Kuala Lumpur oleh AirAsia. “Jika manajemen bandara ingin mencari maskapai lain, tapi akar persoalan yakni sepinya penumpang belum juga ada solusi, ya percuma saja. Suatu saat maskapai itu juga akan menghentikan operasinya.”

Terpisah, Koordinator petugas Terminal TKI Bandara Adi Soemarmo Solo, M Hafid menyampaikan sejak AirAsia membuka rute Semarang-Kuala Lumpur, jumlah TKI yang turun dan berangkat dari Solo berkurang signifikan. Jika sebelumnya 70 hingga 80 TKI turun dan berangkat dari Solo, kini tinggal separonya. “TKI dari Pantura, Semarang dan sekitarnya akhirnya pilih terbang lewat Semarang.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya