SOLOPOS.COM - Polisi mengawal tersangka kasus penipuan PT First Travel Andika Surachman (tengah) saat gelar perkara kasus penipuan PT First Travel di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (22/8/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Reno Esnir)

Seseorang yang mengaku mantan karyawan First Travel mengungkapkan Andika sering dikawal body guard dan naik Hummer.

Solopos.com, SOLO — Cerita kemewahan gaya hidup pasangan bos PT First Anugerah Karya Wisata (First Travel), Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan, terus bergulir. Kemewahan itu bukan hanya terlihat dari rumah dan deretan mobil mewah yang mereka pamerkan, melainkan juga perilaku sehari-hari.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Salah satu contoh gaya hidup tersebut diungkapkan oleh seorang mantan karyawan First Travel. Sebut saja Y, perempuan yang enggan disebutkan identitasnya ini dihadirkan dalam program Rosi yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (24/8/2017) malam. Mengenakan cadar hitam, dia bercerita tentang keseharian pasangan itu.

“Sangat mewah. Sehari-hari Bapak Andika dan Ibu Anniesa hidup mewah. Saat mereka dapat kantor di Kuningan, Pak Andika datang. Saat itu dia datang dengan mobil Hummer, lalu parkir, body guard keluar,” cerita Y kepada host Rosiana Silalahi.

Andika, berdasarkan ceritanya, juga enggan terlepas dari mobil mewahnya meski untuk perjalanan yang sangat dekat. Saat hendak salat Jumat ke masjid yang dekat dari kantornya, dia memilih diantar sopirnya menggunakan Hammer itu. “Kalau Jumatan dari kantor itu kira-kira 5-10 menit, tapi dia pilih diantar Hummer,” ujarnya.

Keberadaan body guard atau pengawal pribadi inilah yang menjadi alasan Y merasa khawatir jika identitasnya dibuka ke publik saat ini. Dia mengungkapkan body guard itu mengawal baik Andika maupun Anniesa, belum lagi kabar bahwa keduanya punya senjata. “Karena selama bekerja di sana, Bapak Ibu punya bodyguard khusus. Saya lihat berita Bapak Ibu simpan senjata tajam,” kata Y.

Menurut Y, dia bekerja di First Travel dimulai pada 2015 hingga 2016 sebelum Ramadan. Masa kerjanya di sana tidak lama karena dia merasa kinerja perusahaan tersebut tidak sesuai standar perusahaan travel pada umumnya. Maklum, dia sudah pernah bekerja di beberapa perusahaan travel sebelum bergabung dengan First Travel.

“Dalam sistem pembagian kerja divisi, jadi antar-divisi bisa bertukaran, padahal tak sesuai SOP. Dalam hal keuangan, mereka tidak punya sistem,” kata dia. Karyawan pun tidak pernah tahu bagaimana perhitungan keuangan. Meski demikian, pada awal masa dia bergabung First Travel, perusahaan masih lancar dalam memberikan gaji ke karyawan.

“Awal saya kerja gaji masih lancar, tapi telat satu dua kali aja.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya