Jakarta–Kerugian PT Kereta Api akibat ulah anarkisme bonek serta lemparan batu warga membengkak. Terakhir tercatat kerugian PT Kereta Api mencapai Rp 269 juta.
Kerugian ini baru berasal dari dua kereta api yang mengangkut para bonek yaitu Kereta Api Luar Biasa dan Kereta Api Pasundan. “Masalahnya, kereta api-kereta api lainnya yang menuju ke Surabaya juga tak luput dari lemparan batu warga,” kata Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasi (PT KA Daop) VIII Surabaya Nur Amin, Senin (25/1) di Surabaya.
Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun
Menurut Nur Amin, kerusakan dua kereta pengangkut bonek antara lain meliputi kaca pecah, jok rusak, jendela rusak, kipas angin rusak, lampu pecah, dan kebakaran di dalam kereta akibat lemparan bom molotov dari warga. Hal ini terjadi karena KA menjadi sasaran lemparan batu dan bom molotov luar biasa saat melintasi kawasan kota Solo.
KA Pasundan misalnya, langsung dihujani lemparan batu saat memasuki kota Solo, tepatnya di antara Stasiun Purwosari dan Stasiun Solo Jebres. Sebelumnya, KA Luar Biasa juga mengalami hal sama.
kcm/isw