SOLOPOS.COM - Foto korban ledakan di Ankara, Turki (@EnginEsen)

Bom Turki yang menewaskan puluhan orang terus diselidiki aparat berwajib.

Solopos.com, ANKARA – Pemerintah Turki melaporkan dua pria sebagai terduga pelaku bom bunuh diri di Ankara. Hingga kini total korban tewas berjumlah 97 orang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sebelumnya, dua ledakan yang hanya berselang beberapa detik terjadi di tengah aksi unjuk rasa yang diikuti aktivis dari berbagai kelompok dan partai Turki di depan stasiun utama Ankara, Sabtu (10/10/2015) waktu setempat.

Aksi damai itu digelar oleh kelompok kiri dan oposisi pendukung Kurdi. Jenazah para aktivis tersebut bergelimpangan di jalan setelah ledakan, dan spanduk-spanduk yang dibawa tergeletak di samping mereka.

Setelah ledakan tersebut, situasi di lokasi kejadian kacau, sementara ambulans mencari korban cedera dan polisi menutup kawasan itu.

“Pekerjaan masih terus dilanjutkan untuk mengidentifkasi jasad dua pria teroris yang melakukan bunuh diri,” ujar Perdana Menteri Ahmet Davutoglu dalam keterangan persnya seperti dikutip AFP, Senin (12/10/2015). 

Davutoglu, seperti dilansir Detik, mendeklarasikan hari berkabung nasional dan mengibarkan bendera setengah tiang di seluruh negeri.

Ia mengungkap korban yang telah teridentifikasi berjumlah 92 orang dan pihak berwenang terus melakukan identifikasi terhadap sisa lima jenazah lainnya.

Di sisi lain, Okezone melaporkan kelompok pro-Rakyat Kurdi mengklaim total korban tewas berjumlah 128 orang.

Keterangan yang dilansir Sky News, Minggu (11/10/2015) dari Partai Rakyat Demokrasi Kurdi (HDP) menyebutkan jumlah korban tewas yang telah berhasil diidentifikasi saat ini ada 120 orang, sedangkan delapan orang lainnya masih belum bisa dikenali.

Sementara itu, Pemerintah Indonesia mengecam peristiwa ledakan bom di  Turki.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dalam siaran persnya seperti dilansir Antara kemarin menyampaikan rasa simpati dan belasungkawa kepada Pemerintah dan rakyat Turki, khususnya kepada keluarga korban.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara juga akan terus melakukan koordinasi dengan otoritas Turki, untuk mengetahui perkembangan dan proses identifikasi korban.

Selain itu, KBRI Ankara telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh WNI di Turki untuk berhati-hati saat bepergian, khususnya pada tempat terbuka yang kemungkinan dapat menjadi target ledakan bom.

Selanjutnya, KBRI Ankara juga membuka layanan informasi dan “hotline” bagi para WNI, yaitu pada nomor +905321352298.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya