SOLOPOS.COM - Kepala BIN, Sutiyoso. (JIBI/Antara/Wahyu Putro A.)

Mapolresta Solo diguncang bom bunuh diri diduga terkait pergerakan ISIS.

Solopos.com, JAKARTA — Ledakan bom di depan Mapolresta Solo diduga menjadi salah satu rangkaian aksi teror kelompok yang berafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Hal ini mengingat terjadinya kasus ini tak lama setelah bom di Istambul, Madinah, dan Jeddah.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Terkait ledakan ini, Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Sutiyoso belum bisa berkomentar banyak. Sutiyoso hanya menyatakan ada perubahan pola terorisme secara global.

“Ini perubahan strategi terorisme global. Kuat dugaan ISIS terdesak dan akhirnya melepaskan serangan secara sporadis,” kata Sutiyoso dalam wawancara yang ditayangkan Metro TV, Selasa (5/7/2016).

Sutiyoso mengaitkan peristiwa bom bunuh diri di Mapolresta Solo dengan yang terjadi di Banglades, Irak, Istambul (Turki), dan tiga lokasi di Arab Saudi.

Sutiyoso bahkan menyebut kemungkinan pelaku terkait ISIS yang tersebar di sejumlah negara lain. “Kemungkinan ISIS ada di balik serangan ini, tapi kita harus pastikan terlebih dahulu,” katanya.

Dalam kesempatan ini Sutiyoso membantah BIN kecolongan. Menurutnya BIN telah mencurigai sejumlah orang, namun sulit untuk memastikan kapan bom bunuh diri terjadi dan dimana tempat kejadiannya.

Saat ini di Mapolresta Solo, seluruh area di sekitar tempat ledakan sudah disterilkan oleh polisi. Area dengan radius 100-an meter tersebut hanya boleh dimasuki oleh polisi yang sedang menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). Wartawan dan masyarakat yang berkerumun kini telah didesak mundur menjauh dari TKP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya