SOLOPOS.COM - Postingan Wimpy (Twitter.com/@tikabanget)

Bom Sarinah Thamrin, Jakarta, menyedot perhatian publik.

Solopos.com, JAKARTA — Pascaledakan bom di Sarinah, Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016), pukul 10.40 WIB, area insiden tersebut ramai didatangi masyarakat. Tak hanya ramai oleh warga yang ingin melihat puing-puing Pos Polisi Thamrin yang dibom, area tersebut juga jadi lokasi strategis bagi penjual satai untuk menjual dagangannya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Hal tersebut kali pertama diungkapkan akun Wimpy di media sosial, lewat unggahan fotonya. Postingan Wimpy ini lantas di-share ulang oleh lebih dari 300 kali. Salah satu pengakses Internet (netizen) yang membagi ulang postingan Wimpy adalah akun Twitter Atika Nurkoestanti, @tikabanget.

Wimpy menyertakan tulisan pada unggahan fotonya berbunyi “Gerobak sate ini hanya berjarak 100 meter dari lokasi serangan teroris hanya dua jam setelahnya dan pria ini masih memanggang satenya dan orang-orang terus membeli sate…Inilah Jakarta!!! Kamu tidak bisa meneror orang Jakarta!! Takut tidak ada di kamus kami.”

Seolah mengamini pernyataan Wimpy soal orang Jakarta yang tak gentar oleh terorisme, @tikabanget menulis,“THIS. IS. JAKARTA.”

Hal serupa juga diungkapkan akun @imanlagi. “Yo! #KamiTidakTakut,” tulisnya.

Atika pun melanjutkan pendapatnya soal fenomena penjual sate di tengah keriuhan publik soal ledakan bom di Sarinah Thamrin. “Tapi ya batas antara berani dan nekat dan ignorant itu kadang tipis sih,” tulis @tikabanget.

Lantas, akun @LiniGamena menyahut,“@tikabanget @isthisdanar cari rejeki dia kak, sampe pertaruhkan nyawa :’).”

“Kerasnya hidup di Jakarta lebih horor dari teroris,” tulis @Apoukz.

“Eh, ada bom, ya? Iya, pak. Satenya dong pak. Oke, mas,” tulis @miftalogic menggambarkan ilustrasi percakapan yang terjadi antara penjual sate dan pembelinya.

Ada dua kejadian diduga terkait terorisme di Jakarta, Kamis. Dua kejadian tersebut adalah ledakan bom di Sarinah, Thamrin dan baku tembak di Palmerah. Akibat dua insiden tersebut, muncul pelbagai tanda pagar (tagar ) di media sosial, yaitu #PrayForJakarta, #KamiTidakTakut, #SaveCheckJKT, dan #WeAreNotAfraid.

Hingga berita ini diturunkan, ada delapan korban dalam insiden ledakan bom Sarinah, Thamrin dan baku tembak Palmerah, Jakarta. Korban tersebut adalah lima anggota kepolisian dan tiga warga sipil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya