SOLOPOS.COM - Lengangnya Jl. M.H. Thamrin, Jakarta, Kamis (16/7/2015). JIBI/Solopos/Antara/Fanny Kusumawardhani)

Bom Sarinah Thamrin Jakarta sudah diantisipasi. JK sudah mendapatkan informasi intelijen BIN, namun tak bisa diketahui kapan dan di mana.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah mengaku sudah mendapatkan peringatan dari Badan Intelijen Negara (BIN) terkait adanya ancaman teror yang akan terjadi pada Desember 2015 dan Januari 2016.

Promosi Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan laporan terkait teror itu menyebabkan keamanan diperketat sejak akhir tahun, terutama pada momentum Natal 2015 dan tahun baru 2016. “Sejak awal, polisi dan BIN sudah beri atensi unuk hati-hati, bulan Desember [2015] dan Januari [2016],” ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Kamis (14/1/2016).

Namun JK menduga pelaku menggeser waktu untuk melakukan aksi teror sehingga tak terduga. Dia menilai tindakan teror di manapun di dunia selalu tak terduga dan tak mudah dideteksi sejak awal. Baca juga: Biarkan Anggotanya Tertangkap, Inilah Strategi Intelijen ISIS Sebelum Teror Sarinah.

Dia juga membantah petugas keamanan nasional telah dikelabui oleh kelompok teroris. Kalla meyakini kepolisian dapat menguasai situasi dengan baik. “Memang banyak laporan intelijen, tapi di mana letak terjadinya kadang tidak bisa disangka-sangka. Saya sudah bicara dengan Wakapolri agar mereka bertindak cepat,” paparnya. Baca juga: 17 Orang Tewas Akibat Teror Bom Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, JK mengimbau masyarakat untuk waspada dan berhati-hati serta melaporkan hal yang mencurigakan. Bagi para pelaku, Kalla menegaskan agar penegak hukum bertindak tegas dan memberi hukuman yang setimpal kepada pihak bersalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya