SOLOPOS.COM - Foto di lokasi Bom Sarinah Thamrin. (Istimewa/Twitter)

Bom Sarinah Thamrin membuat publik merasa prihatin sehingga memunculkan tagar #PrayForJakarta.

Solopos.com, JAKARTA — Insiden bom di Sarinah, Thamrin dan baku tembak di Palmerah, Kamis (14/1/2016), menuai keprihatinan publik. Terkait dengan itu, muncul tanda pagar (tagar) #PrayForJakarta di media sosial Twitter.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Tagar #PrayForJakarta ini menjadi trending socmed sesaat setelah insiden bom di Sarinah dan baku tembak di Palmerah mencuat.

“Ada tiga orang tewas, terlihat dari atas dekat Pos Polisi Sarinah #PrayForJakarta,” tulis @INDONESIAinLOVE.

“Turut berduka untuk para korban ledakan yang terjadi di Jakarta. Stay save, teman-teman! #PrayForJakarta,” tulis @triindonesia.

“Guys, katanya Palmerah dan Semanggi juga ada baku tembak #prayforJakarta,” tulis akun artis Daniel Manantang, @vjdaniel.

“Semoga teror cepat selesai dan pelakunya ditangkap #JagaJakarta #PrayForJakarta,” tulis @okkymaulana99 .

“Jakarta Kuat! Jakarta Keras! Jangan terlena dengan #PrayForJakarta , yang harus kita lakukan adalah #JagaJakarta agar tetap aman #Sajete,” tulis @JakmaniaOnTweet.

#PrayforJakarta inalillahi tiga orang tewas bom di pos Polisi Sarinah,” tulis @pallibaz.

“Ada ledakan bom di Pospol Sarinah, ada korban tewas, inalillahi wainalillahi rojiun #BomSarinah #PrayForJakarta #KamiTidakTakut,” tulis @bamban9s.

“Bom bunuh diri 🙁 Ya Tuhannnn #prayforjakarta,” tulis @kvinjulio.

Mulanya, muncul spekulasi korban tewas tiga orang. Setelah dilakukan evakuasi di Pos Polisi Sarinah, Kadip Humas Mabes Polri, Anton, menginformasikan ada empat korban tewas dan dua terluka.

Empat korban tewas adalah satu anggota kepolisian dan tiga orang warga. Sementara dua korban terluka adalah anggota kepolisian.

“Enam orang korban. Kepolisian tiga orang. Anggota kepolisian, satu meninggal dunia, dua terluka. Masyarakat tiga orang meninggal dunia,” ujar Anton dalam wawancara Breaking News Metro TV, pukul 12.30 WIB.

Dalam kesempatan tersebut, Anton menegaskan ledakan bom hanya terjadi di Sarinah, Thamrin dan tidak terjadi di Palmerah.

“Tidak terjadi [ledakan] di Palmerah. Sejauh ini, insiden baku tembak belum ada pelaku yang tertangkap, masih terus penyisiran. Ada sekitar 200-300 TNI dan Polri yang dikerahkan,” jelas Anton.

Anton mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan informasi yang berkembang di media sosial, karena teroris juga melakukan teror lewat socmed.

“Mereka juga melakukan teror di media sosial. Mohon publik untuk tidak terprovokasi,” tandas Anton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya