SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pakistan– Jumlah korban tewas bom mobil bunuh diri di Pakistan barat laut kini meningkat menjadi 93 orang. Tragedi tersebut menjadi peristiwa berdarah pertama 2010 di negara yang dilanda pemberontakan itu.

Pengebom meledakkan kendaraannya yang berisi alat peledak pada saat khalayak berkumpul, untuk menyaksikan dua tim lokal bertanding dalam turnamen bola voli di desa dekat kubu pertahanan Taliban di Waziristan Selatan.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Keamanan telah diperketat di seluruh distrik Bannu, yang berbatasan dengan Waziristan Selatan, setelah ledakan di desa Shah Hasan Khan, kata polisi.

“Lima orang lagi tewas semalam di satu rumah sakit pemerintah di kota Lakki Marwat, yang menjadikan jumlah korban meninggal mencapai 93 orang,” kata kepala polisi distrik, Mohammad Ayub Khan, kepada AFP, Sabtu (2/1).

Ledakan besar ini paling banyak menelan korban dalam dua bulan terakhir, yang memicu robohnya lebih dari 20 rumah, beberapa di antaranya dengan keluarga masih ada di dalamnya.

Pengebom diduga menggunakan alat peledak berbobot 300 kilogram. Dia menambahkan, bahwa tim beranggotakan tiga orang telah dibentuk untuk menyelidiki serangan tersebut.

Ini adalah jumlah kematian tertinggi dari serangan yang diduga dilakukan kelompok garis keras sejak ledakan bom mobil besar pada 28 Oktober, yang menewaskan 125 orang di satu pasar yang sedang dipadati pengunjung, di ibu kota provinsi barat laut Peshawar.

Pemboman ini menandai peristiwa berdarah pertama pada 2010 di Pakistan, yang diduga akan meningkatkan serangan-serangan yang  dilakukan Taliban pada beberapa bulan terakhir ini, sebagai balasan atas operasi militer untuk menumpas kubu pertahanan mereka di wilayah barat laut.

Serangan itu dikecam oleh Inggris dan Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, berikrar bahwa AS akan terus membantu rakyat Pakistan dalam upaya merancang masa depan mereka sendiri,  yang bebas dari ketakutan dan intimidasi.

Keamanan memburuk lebih dari dua setengah tahun di Pakistan, di mana kelompok garis keras menewaskan lebih dari 2.800 orang sejak Juli 2007.

Wilayah barat laut paling menderita akibat sepak terjang garis keras, antara lain dengan pemboman bunuh diri yang korbannya makin meningkat di kalangan penduduk sipil.

ant/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya