BOM KAMPUNG MELAYU : Keluarga di Klaten Berharap Bripda Gilang Khusnul Khotimah

Imam Gilang Adinata, polisi korban bom Kampung Melayu dimakamkan di Klaten.

Solopos.com, KLATEN — Bripda Imam Gilang Adinata, 25, anggota Subdit Gasum Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya yang menjadi salah satu korban meninggal akibat ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jakarta, akan dimakamkan di kampung halamannya di Klaten, Jawa Tengah.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Paman Gilang, Rohmad Sugiyarto, 44, mengatakan kabar meninggalnya Gilang baru ia terima Kamis (25/5/2017) pukul 2.30 WIB dini hari. Kemudian ia berusaha menghubungi orang tua Gilang, Muhammad Sri Sarjono dan Ning Wiyarti.

Kedua orang tua Gilang tinggal di Jakarta dan bekerja sebagai karyawan swasta. “Baru pukul 03.30 WIB bisa dipastikan yang meninggal adalah Gilang,” kata Rohmad, saat ditemui wartawan di rumah duka, Kampung Srago Gede RT 005/RW 007, Kelurahan Mojayan, Klaten Tengah, Kamis.

Rohmad mengaku tahu bahwa di Jakarta ada peristiwa ledakan bom pada Rabu (24/5/2017) pukul 21.00 WIB. Namun, ia tak menduga bahwa salah satu korban adalah keponakannya. (baca: Presiden Jokowi Perintahkan Usut Tuntas Pelaku Bom Kampung Melayu)

“Terakhir [Gilang] bertugas di Polda Metro Jaya. Setahu saya dia bertugas mengawal bank. Jam 21.00 [saya] tahu ada bom tapi tidak langsung kontak Gilang,” ujar dia.

Rohmad berharap Gilang meninggal dalam keadaan khusnul khotimah. Jenazah Gilang diperkirakan tiba di rumah duka pukul 13.00 WIB dan rencananya dikebumikan pukul 16.00 WIB  di pemakaman keluarga Gedong Srago Gede, Kelurahan Mojayan, Klaten Tengah.