SOLOPOS.COM - Bom Depok (Foto: Dokumentasi)

Bom Depok (Foto: Dokumentasi)

JAKARTA–Badan Intelejen Negara (BIN) dan aparat kemananan tak mau dituding kecolongan soal ledakan bom yang masih diracik oleh pelaku teroris dalam beberapa hari terakhir. Mereka mengklaim bahwa sudah mendeteksi rencana aksi teroris tersebut, meskipun akhirnya terungkap secara kebetulan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala BIN Marciano Norman mengklaim intelijen telah mendeteksi dini mengenai aksi perakitan bom yang meledak di Depok. Bahkan pihaknya meminta aparat  untuk merespons lebih cepat setiap informasi yang dibagikan intelijen.

“Intelijen dengan komando teritorial kami sudah bekerja sama untuk melakukan pendeteksian dini. Dengan peristiwa itu BIN mengingatkan kejadian ini tidak berakhir, pasti ada gilirannya,” ujarnya kepada pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (9/9/2012).

Menurutnya, yang perlu ditingkatkan saat ini adalah kepedulian masyarakat terhadap perkembangan situasi yang tidak wajar. Pihaknya akan terus mendorong peningkatan sinergi aparat pusat, intelijen, aparat daerah, Polda, Kodam, sampai tingkatan terbawah.

Padahal terungkapnya jaringan teroris dalam sepekan terakhir karena adanya informasi dari warga. Pada 6 September lalu, warga Tambora, Jakbar, mecurigai adanya asap yang mengepul dari salah satu rumah yang diduga teroris.

Kemudian mereka melapor ke aparat kepolisian. Namun, saat melapor tersangka pemilik bahan peledak, Muhammad Thorik melarikan diri.

Demikian juga kejadian bom di Beji, Depok,disebabkan kecelakaan meracik yang dilakukan oleh teroris. Kemudian terjadi ledakan hebat yang merusak rumah kontrakan. Akhirnya warga melaporkan ke kepolisian.

Kepala Biro Penerangan Umum Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengklaim bahwa polisi telah mengendus rencana perakitan bom oleh para teroris itu. “Kami sudah melacaknya. Barang (bom rakitan) ini baru masuk kurang dari 24 jam,” terangnya.

Menko Polhukam Djoko Suyanto juga menegaskan BIN tidak kecolongan soal  bom yang meledak di Depok. Menurutnya, aparat intelejen sudah memperoleh informasi yang diberikan kepada kepolisian.

“Mereka tidak boleh bertindak sendiri-sendiri. Kinerja aparat intelijen bukan kecolongan, mereka siapkan data untuk diberikan ke aparat. Lalu kita men-trace ke mananya,”ujarnya.

Djoko mendorong semua pihak menghormati pengusutan kasus ini hingga tuntas dan tidak berspekulasi macam-macam. Menurutnya, aparat bergerak sesuai aturan hukum, sehingga tidak boleh melakukan penangkapan tanpa ada bukti yang kuat.

“Kalau mereka yang di belakang meja pengamat bilang kan bisa dilumpuhkan tapi kita yang di lapangan harus bertindak sesuai bukti. Ada tindakan represif yang disahkan UU,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya