SOLOPOS.COM - Ilustrasi bom. (JIBI/Dok)

Bom bunuh diri terjadi di Pakistan.

Harianjogja.com, PAKISTAN-Aksi bom bunuh diri kembali terjadi. Kali ini lokasi yang disasar di pusat vaksin polio, di kota Pakistan, Barat Daya Quetta, Rabu (13/1/2016). Sebanyak 15 orang tewas, mayoritas merupakan polisi.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Pasukan polisi itu berkumpul di tempat kejadian perkara (TKP) bersama sejumlah petugas setempat untuk melakukan kampanye vaksin hari ketiga. Penjagaan ini dilakukan karena tempat tersebut sering menjadi target pasukan militan di Pakistan.

“Ada 15 orang yang tewas, termasuk 12 polisi, satu petugas militer dan dua warga sipil,” terang petugas polisi lokal, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (13/1/2016).

Menteri Perumahan Balochistan, Sarfaraz Bugti menyampaikan,”Sejauh ini ada 15 orang yang terluka dalam serangan itu, tujuh di antaranya dalam kondisi kritis.”

Reporter AFB yang bertugas di lokasi tersebut melihat tiga kendaraan terbakar dalam ledakan itu, sedang sisa tubuh manusia serta pakaian, topi dan sepatu polisi terlihat berserakan di tanah, dinding maupun tiang listrik.

Sejumlah petugas mulai mengumpulkan bukti di sekitar lokasi, sedang yang lainnya mengevakuasi bagian tubuh ke dalam kantong mayat.

Seorang saksi mata, Shabir Ahmed, 32, menuturkan ia ditugaskan untuk melindungi tim vaksin polio yang akan meninggalkan lokasi menuju wilayah lain di Quetta, pada pukul 10.00 pagi waktu setempat.

“Tiba-tiba ada suara ledakan besar, saya terjatuh di tanag, saya tidak dapat melihat apapun, ada debu dimana-mana,” katanya.

“Lalu saya melihat orang-orang berteriak dan suara sirene ambulan,” tambahnya. Adapun ia mengalami luka di perut, tangan, lengan dan kaki karena serpihan bom.

Serangan terbaru yang terjadi merupakan bom bunuh diri dan berada di sekitar konsultan Pakistan, di kota Jalalabad, Afganistan. Aksi ini mengakibatkan dua orang terbunuh. Serangan ini terjadi beberapa hari setelah empat negara sepakat melakukan negoisasi perdamaian Taliban di Islamabad.

Pakistan merupakan satu di antara dua negara dengan polio yang mengakibatkan anak-anak mengalami kelumpuhan dan menjadi endemik. Upaya untuk mengurangi polio ini sempat terhalang lantaran mendapat serangan dari militan, sejak Desember 2012, sebanyak 80 orang tim imunisasi meninggal.

Sampai saat ini tidak ada pihak yang menyatakan bertanggungjawab atas serangan Rabu tersebut. Kelompok Islam di Taliban mengatakan vaksin polio merupakan usaha konspirasi untuk mensterilkan muslim.

Pada 2014, jumlah pasien polio di Pakistan naik menjadi 306 orang, jumlah ini tertinggi selama 14 tahun terakhir.

Serangan mematikan baru saja terjadi pada November tahun lalu, ketika  seorang laki-laki tak dikenal menembak dan membunuh kepala program imunisasi di Khyber Pakhtunkhwa, bagian dari Swabi.

Kelompok opisisi islam melakukan aksi ini lantaran CIA berusaha melacak keberadaan melacak pemimpin Al-Qaida, Osama Bin Laden dengan melakukan vaksin palsu. Adapun pemimpin teror itu dibunuh dalam serangan militer Amerika Serikat pada 2011.

Balochistan, merupakan provinsi terluas tetapi juga termiskin di Paskitan. Daerah ini juga rumah bagi pemberontak yang mengakibatkan ratusan tentara dan militan tewas sejak  2004. Pemberontak kerap menyerang bangunan maupun personel pemerintah.

Sekitar tujuh miliar penduduk daerah tersebut mengeluh tak dapat mengakses gas dan kekayaan mineral secara adil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya