SOLOPOS.COM - Angeline (Twitter)

Bocah Bali yang hilang dan ditemukan tewas, disebut telah dibunuh oleh pembantu rumah tangga.

Solopos.com, DENPASAR — Polresta Denpasar mengungkapkan kesimpulan baru soal dugaan pembunuhan Angeline, 8, yang tewas dan dikuburkan di pekarangan rumahnya, Jl. Sedap Malam No.26, Sanur, Denpasar, Bali. Berbeda dengan spekulasi yang beredar, polisi menyebut Angeline dibunuh oleh pembantu yang sebelumnya melakukan kekerasan seksual.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Kapolresta Denpasar, Kombes Pol. Anak Agung Gede Sudana, mengatakan dari hasil pemeriksaan para saksi, pembunuhan Angeline diduga dilakukan pembantu di rumah Margareta yang bernama Agus. Agus yang berasal dari Sumba itu mengaku melakukan penganiayaan hingga menewaskan Angeline, hingga menguburkannya.

“Agus menjelaskan urutan peristiwa sampai dengan jasad dikubur di halaman belakang dekat kandang ayam dekat pohon pisang. Agus ini mantan pembantu, orang Sumba, usianya 25 tahun,” kata Agung dalam wawancara jarak jauh yang ditayangkan live di TV One, Rabu (10/6/2015) malam.

Menurut Agung, Agus menghabisi nyawa Angeline pada 16 Mei 2015. Agus mengaku saat itu, pukul 13.00 Wita, dia mendorong kepala Angeline hingga terbentur lantai. Akibat benturan keras itu, kata Agung, korban kehilangan nyawa. “Setelah itu, dia takut, dia ambil selimut, dia bungkus Angeline, pukul 20.00 Wita dikubur di dekat kandang ayam dekat pohon pisang,” kata Agung.

Saat ditanya psikolog forensik Reza Indragiri apakah Agus berniat menghabisi nyawa Angeline, Agung menolak kemungkinan itu. Menurutnya, Agus tidak menyangka benturan kepala dengan lantai menyebabkan Angeline tewas. “Dia pikir [benturan] tidak keras, tapi ternyata keras, lalu dia cek sudah meninggal.”

Agus kini ditetapkan sebagai tersangka. Polisi menyebut motif penyiksaan yang berujung pembunuhan ini hanya untuk menutupi kejahatan seksual Agus terhadap Angeline. Polisi belum menjelaskan kapan kekerasan seksual itu terjadi. Sebagai catatan, saat pembunuhan terjadi, Agus baru bekerja sebulan di rumah itu sebagai penjaga kandang ayam.

“Agus pernah melakiuan perbuatan tidak senonoh terhadap Angeline. Ada kejahatan seksual. Takut ketahuan sehingga hal itu terjadi,” kata Agung.

Setelah membunuh, Agus sempat dimarahi Margaret dan diusir dari rumah. Agus mengaku sempat mendapat ancaman dari Margareta sehingga melapor ke Polsek setempat. Saat ditanya kenapa, Kapolresta mengatakan hal itu terkait dengan kunjungan Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA), Arist Merdeka Sirait, ke rumah itu beberapa waktu lalu.

“Waktu itu ada kunjungan dari Pak Arist, ada hal yang disampaikan beliau sehingga ibu [Margareta] marah. Ancaman itu diberikan kepada agus yang baru bekerja sebulan,” katanya.

Namun saat sekali lagi dimintai konfirmasi soal pengusiran Agus, Agung mengatakan tersangka diusir dari rumah karena kondisi rumah yang kotor. Pengakuan Agus memang searah dengan temuan benturan benda tumpul di kepala Angeline, namun polisi belum menjelaskan empat bekas jeratan di leher bocah 8 tahun itu. Bagaimana menurut Anda?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya